New York (ANTARA News) - Harga minyak di New York menyentuh level tertinggi dalam dua tahun pada Kamis, didukung berlanjutnya cuaca dingin di Eropa dan Amerika Utara serta indikator ekonomi Amerika Serikat yang positif.
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Februari, naik 1,03 dolar AS menjadi 91,51 dolar per barel pada hari kelima berturur-turut naik.
Sebelumnya, harga minyak telah mencapai 91,63 dolar, level tertinggi sejak Oktober 2008.
Minyak mentah Brent Northe untuk pengiriman Februari naik 60 sen menjadi 94,25 dolar per barel setelah melonjak ke 94,54 dolar -- level yang juga terakhir terlihat pada awal Oktober 2008.
Pasar begerak lebih tinggi pada Rabu menyusul berita tentang cadangan minyak mentah AS yang terjun karena permintaan di konsumen minyak terbesar dunia itu meningkat.
Sentimen investor juga didorong oleh cuaca dingin, yang meningkatkan permintaan untuk bahan bakar pemanas.
"Cuaca dingin di Eropa telah meningkatkan permintaan untuk bahan bakar distilat, dan kami telah melihat permintaan yang baik di sini di Amerika juga, karena cuaca dingin," kata Andy Lipow dari Lipow Oil Associates.
"Permintaan minyak dunia meningkat dan dalam jangka pendek cuaca dingin berkontribusi terhadap hal itu," katanya.
Serangkaian data ekonomi yang dirilis pada Kamis menunjukkan stabilisasi klaim pengangguran, perbaikan dalam pasar perumahan dan peningkatan belanja konsumen, lebih lanjut memicu perdagangan.
Stok minyak mentah AS merosot 5,3 juta barel dalam seminggu hingga 17 Desember, lebih dua kali lipat dari ekspektasi pasar untuk turun 2,3 juta barel, yang mencerminkan penguatan permintaan di ekonomi terbesar di dunia.
Cadangan bensin naik 2,4 juta barel, lebih dari harapan pasar untuk meningkat sebesar 900.000 barel.
(A026/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010