Singaraja, Buleleng (ANTARA) - Rektor Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Buleleng, Bali Prof Dr I Nyoman Jampel menyatakan guru harus adaptif karena peserta didik era sekarang adalah generasi digital.
"PPG menjadi ruang bagi para guru untuk mengasah kompetensi maupun mengembangkan model-model pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan," katanya dalam sambutan pada acara orientasi akademik Pendidikan Profesi Guru (PPG) tahap IV/Tahun 2021 di Undiksha Singaraja, Selasa.
Di hadapan peserta PPG tahap ke-IV dengan jumlah peserta 493 orang, ia menjelaskan hal penting dalam PPG ini adalah menghasilkan guru yang profesional dan unggul. "Saya sependapat dengan hal itu, karena untuk bisa menciptakan SDM unggul dimulai dengan guru yang unggul," ucapnya.
Baca juga: Jaga marwah PPG hasilkan guru berkualitas
Dalam hal ini, lanjutnya, tugas guru adalah mampu mewujudkan proses belajar yang menyenangkan dan adaptif. "Nah, hal itulah yang menjadi kunci dalam menghasilkan generasi unggul. Unggul itu kompeten, menguasai ilmu pengetahuan, meningkatkan keterampilannya, menguasai teknologi, tetapi juga harus ada karakter yang terbangun," katanya.
Rektor yang pernah menjabat Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Undiksha ini menambahkan Undiksha terus melakukan pembenahan terhadap pelaksanaan program PPG agar semakin baik dan luarannya semakin berkualitas.
Sementara itu, Koordinator PPG Undiksha, Drs. I Gede Nurjaya, M.Pd., dalam laporan kegiatan orientasi akademik mengatakan jumlah peserta PPG di Undiksha ini tergolong tinggi untuk tingkat nasional.
"PPG tahap empat ini tahapan tambahan untuk memfasilitasi guru-guru yang sudah lulus seleksi PPG pada tahun 2019-2020, namun belum terkover pada kegiatan PPG yang sudah terlaksana," kata Nurjaya.
Menurut Nurjaya, peserta tersebut terdiri atas delapan bidang studi, yaitu Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PGPAUD), Geografi, IPA, Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Bali, dan Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.
Peserta tidak hanya berasal dari Bali, tetapi juga dari luar Bali, yang secara keseluruhan terdiri atas 232 kabupaten/kota. "Untuk jumlah kelas, tahap ini yang paling banyak, ada 15 kelas. Keragaman asal peserta ini juga semakin menunjukkan Undiksha sebagai pelangi Nusantara," katanya.
Pelaksanaan PPG bagi peserta tambahan ini sebagai bentuk komitmen Undiksha untuk mewujudkan guru yang semakin profesional, unggul, dan terampil yang nantinya dapat memberikan kontribusi besar dalam menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Baca juga: Akademisi: PPG untuk pertahankan kualitas guru
Baca juga: Kemenristekdikti siapkan tiga jalur untuk PPG
"Undiksha menjunjung tinggi komitmen untuk peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Maka, Undiksha bersedia dengan kuota maksimal yang dapat dilaksanakan sesuai dengan SDM yang kita miliki," kata Nurjaya.
Khusus untuk orientasi akademik, sambungnya, merupakan salah satu pegangan dari peserta untuk melanjutkan kegiatan PPG. Melalui ini pula, peserta mendapatkan bekal pengetahuan tentang kebijakan PPG, baik terkait kebijakan lembaga atau universitas maupun kebijakan di tingkat nasional.
"Orientasi ini baru awal. Ke depan masih ada sejumlah kegiatan yang mesti diikuti para mahasiswa. Saya berharap dapat terus berjalan baik dan hasilnya dapat sesuai harapan," kata Nurjaya.
Kegiatan orientasi akademik ini juga menghadirkan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjas Sma Undiksha, Dr. Gede Rasben Dantes, S.T.,M.T.I., sebagai narasumber yang membawakan materi tentang arah dan tujuan PPG.
Pewarta: Naufal Fikri Yusuf/Made Adnyana
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021