Mudah-mudahan terus menurun dan pandemi berakhir untuk memasuki fase endemi.
Jakarta (ANTARA) - Koordinator Rumah Sakit Darurat COVID-19 Mayjen TNI Tugas Ratmono menyebutkan hunian Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet kini menyentuh angka 7,04 persen.
Mayjen Tugas Ratmono dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, mengungkapkan kebahagiaannya sebab pasien COVID-19 tinggal 566 orang.
"Saya tentu bahagia dengan penurunan jumlah pasien semoga terus turun dan pandemi COVID-19 berakhir. Terima kasih kepada semua tenaga kesehatan yang telah berjuang memberikan layanan terbaik bagi pasien," katanya.
Mayjen TNI Tugas Ratmono menunjukkan rasa bahagianya, betapa tidak, setelah berjuang 1,5 tahun di rumah sakit COVID-19 terbesar di dunia, kini perjuangannya tak sia-sia.
Jumlah pasien COVID-19 Wisma Atlet ada di angka 566 pasien, angka terendah sejak dia menjabat sebagai Koordinator Rumah Sakit Darurat COVID-19.
Bahkan, Senin malam (13/9), lantai 3 Tower 3 RSDC Wisma Atlet Kemayoran terpasang backdrop bertuliskan: "Tetap Semangat dan Jangan Lupa Bahagia". Backrdrop tersebut disiapkan para tenaga kesehatan untuk merayakan ulang tahun Mayjen Tugas Ratmono.
"Tetap Semangat dan Jangan Lupa Bahagia" adalah rangkaian kata yang selalu diucapkan Mayjen Tugas saat bertemu dengan para tenaga kesehatan dan pasien.
Bahkan, dalam wawancara dengan wartawan atau tampil sebagai narasumber di televisi, dokter militer asal Kebumen kerap membubuhi narasinya dengan tagline tersebut.
Sebagai pimpinan di rumah sakit COVID-19 terbesar di dunia, amanat yang diemban Mayjen Tugas Ratmono tidak ringan. Ia nyaris tak memiliki hari libur pada masa pandemi.
Selain sebagai Koordinator RSDC Wisma Atlet Kemayoran yang bertanggung jawab melayani ratusan ribu pasien COVID-19, dia juga menjabat Kepala Pusat Kesehatan TNI. Jabatan yang membuatnya kerap keliling ke berbagai daerah di Indonesia, terutama terkait dengan penanganan COVID-19.
Mayjen Tugas menceritakan dirinya terlibat dalam penanganan pasien COVID-19 sejak awal RSDC Wisma Atlet Kemayoran berdiri pada tanggal 23 Maret 2020. Ketika itu, dia menjabat Kepala Pusat Kesehatan TNI AD yang dilibatkan langsung dalam pendirian RSDC Wisma Atlet Kemayoran.
Barulah pada tanggal 30 Juni 2020, dia resmi menjabat koordinator setelah diangkat menjadi Kepala Pusat Kesehatan TNI.
Pada tanggal 30 Juni 2020, jumlah pasien sebanyak 589 orang. Setelah itu, jumlah pasien perlahan meningkat, kemudian tiba-tiba melesat sampai 5.080 orang pada tanggal 27 September 2020, bahkan pada tanggal 30 Juni 2021 jumlah pasien COVID-19 mencapai rekor 7.167 pasien.
Hingga 13 September 2021, terdapat 100.037 pasien yang menjalani perawatan di RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Angka kesembuhannya mencapai 98,16 persen.
"Jadi, jumlah sekarang kira-kira sama dengan jumlah pasien saat pertama saya menjadi koordinator. Mudah-mudahan terus menurun dan pandemi berakhir untuk memasuki fase endemi," ujarnya.
Baca juga: 559 pasien COVID-19 dirawat di RS Wisma Atlet kemayoran
Baca juga: Pasien rawat inap RSDC Wisma Atlet per hari ini berkurang 22 orang
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021