Mereka tentu berusaha mencari cara agar tetap bisa masuk, tidak bisa 100 persen dicegah.
Gunung Kidul (ANTARA) - Bupati Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sunaryanta memaklumi tindakan wisatawan yang memanfaatkan jasa joki untuk bisa lolos masuk ke objek wisata setempat.
Sunaryanta di Gunung Kidul, Selasa, mengatakan bahwa wisatawan menggunakan berbagai cara agar bisa masuk ke objek wisata, apalagi jalur alternatif menuju objek wisata pantai di Gunung Kidul sangat banyak dan tidak bisa terpantau petugas yang jumlahnya terbatas.
"Mereka tentu berusaha mencari cara agar tetap bisa masuk, tidak bisa 100 persen dicegah," katanya.
Baca juga: GL Zoo Yogyakarta mulai buka, sejumlah pengunjung tidak boleh masuk
Ia mengatakan saat ini yang perlu dimaksimalkan adalah penjagaan terhadap jalur-jalur wisata, mengingat seluruh destinasi wisata di Gunung Kidul masih ditutup.
"Kami berharap masyarakat tetap bersabar untuk berwisata. Kami optimistis tidak lama lagi uji coba wisata di Gunung Kidul akan dilakukan. Namun kami masih menunggu keputusan resmi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI," katanya.
Sunaryanta mengakui Pemkab Gunung Kidul belum mendapat informasi tentang rencana atau wacana uji coba pembukaan objek wisata di Gunung Kidul. Meski begitu, ia memastikan persiapan tetap terus dilakukan, termasuk melakukan studi di sejumlah destinasi wisata lain yang sudah diperkenankan buka kembali dengan status uji coba terbatas.
"Kami berharap masyarakat mematuhi protokol kesehatan dan dengan kesadaran sendiri mengikuti vaksinasi, sehingga COVID-19 dapat ditekan. Kami berharap semua sektor bisa dibuka maksimal, termasuk objek wisata," katanya.
Baca juga: Gunung Kidul pelajari unggahan foto restoran di pantai telah dibuka
Kasat Lantas Polres Gunung Kidul AKP Martinus Sakti mengatakan saat akhir pekan lalu, petugas menjaring sejumlah joki yang memandu wisatawan melewati jalur bebas penjagaan. Berkat mereka, ratusan wisatawan berhasil lolos ke kawasan pantai.
"Joki ini mengaku hanya mengutip bayaran seikhlasnya dari wisatawan," kata Martinus.
Pewarta: Sutarmi
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021