"Saya kira tidak ada (perpecahan itu)," kata Anas Urbaningrum usai menjadi pembicara pada diskusi akhir tahun 2010 bertemakan "Rekrutmen Partai Politik Penegakkan hukum dan Pemberantasan Korupsi".
Selain Anas Urbaningrum, diskusi itu juga menghadirkan pembicara Bambang Widjojanto, Teten Masduki dan Wali Kota DIY Herry Zudianto.
Lebih lanjut Anas Urbaningrum menjelaskan bahwa gagasan awal berdirinya Setgab adalah untuk mengikhtiarkan koalisi permanen. "Itu menjadi komitmen bersama yang disepakati Setgab," kata Anas.
Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mahfudz Siddiq mengatakan, partai menengah akan merasakan dampak manuver serta kepentingan Partai Demokrat dan Golkar, terutama untuk Pemilu 2014.
Ia pun memprediksi, pada 2014 Demokrat dan Golkar akan mengajukan calon presiden masing-masing. Mereka akan gunakan sisa waktu tiga tahun ke depan untuk konsolidasi dan mobilisasi sumber daya.
Mahfudz melihat dinamika Setgab memang lucu dan aneh. Demokrat dan Golkar yang kawin politik di tengah jalan, sering konflik kepentingan dan saling sandera. Tapi sering juga kolaborasi atas nama Setgab.
Menanggapi hal itu, Anas hanya mengatakan, yang perlu dibangun dalam Setgab adalah ditingkatkannya pola komunikasi antarparpol, serta pola komunikasi di masing-masing parpol yang tergabung dalam Setgab.
(J004/B010)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010