Jakarta (ANTARA News) - Pihak Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) membenarkan adanya informasi penangkapan Warga Negara Asing (WNA) asal Pakistan berinisial IF yang diduga sebagai otak pelaku pembunuhan dan mutilasi Viktor Rizki Wibowo.

"Betul (pelaku ditangkap), tapi polisi Spanyol yang menangkap pelaku," kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Herry Rudolf Nahak di Jakarta, Kamis.

Herry menyebutkan Polisi Spanyol menangkap IF di daerah Cordova, Spanyol, beberapa waktu lalu.

Pelaku sempat berusaha menghilangkan jejak dari kejaran polisi dengan cara berpindah-pindah tempat di Spanyol, seperti dari Barcelona ke Madrid, serta Cordova.

Herry menuturkan Polda Metro Jaya mendapatkan informasi penangkapan IF dari polisi internasional (Interpol) yang menerima laporan dari Polisi Spanyol.

Polda Metro Jaya telah mengirim beberapa anggota ke Cordova, guna membawa IF menuju Indonesia dan menyelidiki dugaan keterlibatannya terkait pembunuhan terhadap Viktor.

Herry sempat mengutus Kepala Satuan Kejahatan dan Kekerasan Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Nico Afinta untuk menangkap IF ke Barcelona, namun warga Pakistan itu berhasil melarikan diri hingga tidak diketahui keberadaannya.

Penangkapan pelaku mutilasi itu berkat kerja sama antara Polri, Interpol dan Polisi Spanyol.

Keterlibatan warga negara asing terkait kasus pembunuhan Viktor itu, terungkap usai polisi menangkap dua orang wanita yang tersangkut kasus penculikan dan pembunuhan itu, yakni T dan L.

T merupakan kekasih korban yang tertangkap di Yogyakarta, sedangkan L sebagai istri tersangka IF diciduk di Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten, keduanya diduga membantu dan ikut merencanakan penculikan dan pembunuhan Viktor.

Polisi mendapatkan informasi keterlibatan IF sebagai dalang pembunuhan Viktor berdasarkan keterangan dari kedua tersangka itu.

Para tersangka mengaku kepada polisi, awalnya IF berkenalan dengan Viktor pada awal 2008, guna menjalani bisnis situs.

IF dan Viktor sepakat untuk menindaklanjuti rencana bisnis itu dan bertemu kembali di kawasan Bogor, Jawa Barat, 10 Juni 2010.

Tersangka IF dan korban terlibat pertengkaran karena IF meminta sejumlah uang kepada Viktor dalam pertemuan itu.

Kemudian IF membunuh Viktor dengan menggunakan pisau dan besi karena Viktor melakukan perlawanan.

Usai membunuh Viktor, kekasih korban, T membantu IF memotong tubuh Viktor untuk menghilangkan jejak pembunuhan.

Bahkan para tersangka sempat menyimpan potongan tubuh Viktor di lemari pendingin di rumah L, kemudian membuangnya di beberapa lokasi.

IF sempat meminta uang tebusan kepada keluarga Viktor sebesar Rp300 juta, namun keluarga korban menyanggupi pengiriman uang senilai Rp50 juta ke rekening T.

Sebelumnya, Victor diculik kawanan pelaku di kawasan Muncul, Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten, 10 Juni 2010.

Para kawanan penculik meminta uang tebusan sebesar Rp300 juta kepada istri korban, Selvi Magdalena melalui pesan singkat telepon selular.

Penyidik menemukan mobil bernomor polisi B-8044-RN yang digunakan korban saat terjadi penculikan, di ruas Jalan Tol Bogor, Jawa Barat, Kamis (17/6).

Kemudian, pihak keluarga sempat mengirimkan uang tebusan sebesar Rp50 juta kepada pelaku, 18 Juni 2010.

Beberapa hari setelah penculikan, polisi menemukan potongan tubuh yang diduga Viktor di pintu keluar Tol Dawuan, Karawang, Jawa Barat, Kamis (24/6).

Polisi menemukan sesosok mayat tanpa potongan paha kiri dan kanan hingga telapak kaki dan terdapat delapan luka tusukan di bagian bawah ketiak kiri, kepala, dada kanan dan punggung.

Pihak keluarga meyakini jenazah itu, merupakan Viktor dengan berbagai ciri fisik yang dikenali keluarga.
(T014/B010)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010