Cinangka, Serang (ANTARA News) - Ketinggian asap Gunung Anak Krakatau (GAK) di Selat Sunda, Banten, hampir 2.000 meter, sementara jumlah kegempaannya pada Rabu (22/12) mencapai 467 kali.
"Dari pantauan di Pasauran, Cinangka, ketinggian asap Gunung Anak Krakatau mencapai 1.700 meter, lebih tinggi dari hari-hari sebelumnya," kata Kepala Pos Pemantau GAK di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Anton S. Pambudi, Kamis.
Dia menjelaskan, faktor yang mempengaruhi ketinggian asap itu di antaranya jumlah kegempaaan. "Diantaranya jumlah kegempaan, dan hembusan yang dikeluarkan dari perut gunung tersebut," katanya.
Ia merinci, dari jumlah total kegempaan sebanyak 467 kali, untuk vulkanik dalam (VA) satu kali, vulkanik dangkal (VB) 75 kali, letusan 116 kali, tremor letusan 57 kali, tremor harmonik tidak ada, dan hembusan 218 kali.
"Pusat Vulkanalogi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih menetapkan level II atau waspada," katanya.
PVMBG juga masih melarang warga untuk mendekat pada radius dua kilometer karena material yang dikeluarkan masih berbahaya.
"Material seperti batu dan kerikil yang dikeluarkan oleh gunung tersebut bisa melepuhkan kulit, dan menebus tubuh, karenanya pada radius itu kami melarang warga, turis dan nelayan mendekat," ujarnya.
Ia juga mengemukakan, akan memberikan informasi seputar perkembangan GAK pada masyarakat, namun untukk saat ini kondisinya tidak perlu dikhawatirkan.
"Masyarakat tidak perlu cemas dan khawatir dengan kondisi GAK saat ini, dan kami akan memberikan informasi pada warga terkait kondisi GAK," katanya.
(ANT/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010