Jakarta (ANTARA) - Perusahaan pemantau siber di Israel mengembangkan perangkat yang bisa menembus hampir semua model iPhone dengan cara yang belum pernah ada.
Malware itu ditemukan kelompok Citizen Lab dan digunakan sekurang-kurangnya sejak Februari lalu, dikutip dari Reuters, Selasa.
Malware ini berbahaya karena tidak perlu interaksi dengan pengguna dan bisa menyerang hampir semua model perangkat Apple berbasis iOS, OSX dan watchOS, kecuali yang diperbarui per Senin (13/9).
Apple mengonfirmasi temuan Citizen Lab ini dan menyatakan sudah mengeluarkan pembaruan perangkat lunak untuk mengatasi kerentanan ini.
"Setelah mengidentifikasi kerentanan yang dimanfaatkan eksploit ini untuk iMessage, Apple secara cepat mengembangkan dan memberikan perbaikan pada iOS 14.8 untuk melindungi pengguna kami," kata Kepala Teknis dan Arsitektur Keamanan Apple, Ivan Krstic, dalam keterangan resmi.
Baca juga: Pengguna iPhone bisa simpan data pribadi di aplikasi Wallet
Menurut Apple, serangan ini sangat rumit dan membutuhkan dana yang sangat banyak untuk mengembangkannya. Oleh karena itu, malware ini hanya menyasar pengguna tertentu.
"Meski pun bukan ancaman bagi mayoritas pengguna, kami tetap berusaha membela seluruh pelanggan dan secara terus-menerus menambahkan perlindungan baru untuk perangkat dan data mereka," kata Krstic.
Selama ini, perangkat buatan NSO Group dari Israel bisa mengalakan sistem yang dirancang Apple. Apple menolak berkomentar apakah teknik peretasan ini juga berasal dari NSO Group, yang membuat spyware Pegasus.
Kepada Reuters, NSO Group tidak membenarkan atau membantah apakah mereka berada di balik teknik peretasan tersebut.
Mereka menyatakan akan tetap memberikan teknologi untuk membantu penegak hukum di seluruh dunia untuk melawan aksi kriminal dan terorisme.
Citizen Lab menemukan malware tersebut pada iPhone milik seorang aktivis asal Arab Saudi, yang terinfeksi sejak Februari lalu.
Korban tidak meng-klik sesuatu untuk mengaktifkan serangan tersebut. Kerentanan ini berasal dari aplikasi pesan iMessage saat memproses gambar.
Aplikasi ini sudah berkali-kali menjadi sasaran NSO dan penjual senjata. Apple juga sudah memperbaikin, namun, rupanya belum melindungi sistem secara menyeluruh.
Citizen Lab menemukan bukti-bukti malware ini tumpang tindih dengan serangan dari NSO sebelumnya. Salah satu kode serangan bernama "setframed", yang juga digunakan pada 2020 lalu untuk menginfeksi perangkat milik seorang jurnalis Al Jazeera.
Baca juga: Cara memindahkan histori WhatsApp dari iPhone ke Galaxy Z Fold 3
Baca juga: Getaran motor bisa rusak kamera iPhone
Baca juga: Matikan jaringan 3G, operator seluler berikan ponsel ke konsumen
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021