Jakarta (ANTARA) - Pada Senin (13/9) pemerintah bergerak cepat melaksanakan kembali pembelajaran tatap muka (PTM) untuk mencegah dampak negatif permanen dari pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dari jarak jauh pada masa pandemi COVID-19.

Selain itu ada warta mengenai distribusi vaksin COVID-19 buatan Johnson & Johnson, pemanfaatan zakat, dan mutasi virus corona yang bisa disimak kembali dalam ringkasan berita berikut.

Pemerintah bergerak cepat melaksanakan kembali PTM

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim menyatakan bahwa pemerintah bergerak cepat untuk melaksanakan kembali pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas untuk mengantisipasi dampak negatif permanen dari pelaksanaan pembelajaran dari jarak jauh pada anak-anak. Menurut dia, pembelajaran dari jarak jauh via daring membuat anak-anak kurang berinteraksi dengan lingkungan dan bisa kehilangan kesempatan belajar.

Vaksin Johnson & Johnson akan didistribusikan di daerah aglomerasi

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi mengatakan pemerintah akan mendistribusikan 500.000 dosis vaksin COVID-19 buatan Johnson & Johnson ke daerah aglomerasi di Pulau Jawa dan Bali.

MUI: Ziswaf dapat difokuskan untuk pemulihan ekonomi

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan bahwa pemanfaatan dana zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ziswaf) dapat difokuskan untuk mendukung pemulihan ekonomi, yang terpuruk akibat pandemi COVID-19 yang telah berlangsung hampir dua tahun.

Dokter Reisa ajak warga waspadai mutasi virus corona

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 dan Duta Perubahan Perilaku dokter Reisa Broto Asmoro mengajak masyarakat untuk lebih mewaspadai terjadinya mutasi pada virus corona penyebab COVID-19.

Indonesia lakukan 1.866 "genome sequencing" per bulan

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa Indonesia sudah mampu melakukan 1.866 genome sequencing per bulan.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021