Hujan yang turun sejak Senin (13/9) malam memicu banjir dan menyebabkan permukiman warga tergenang di wilayah Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
Pada Selasa, rumah-rumah warga di permukiman Sentral, Dukuh, Pasir Kongsen, Komdik, Palaton, dan Cibahbul tergenang setinggi 50 sampai 80 sentimeter.
"Kami hingga kini bersama keluarga mengungsi di pos ronda karena banjir belum surut," kata Soleh (30), warga permukiman Sentral di Rangkasbitung.
Soleh berharap pemerintah segera menyalurkan bantuan bagi warga yang rumahnya kebanjiran karena sampai sekarang genangan belum surut.
Indah (25), warga Rangkasbitung yang lain, juga terpaksa mengungsi bersama anak dan suaminya karena rumahnya kebanjiran.
Rumah Indah berdekatan dengan rawa. Banjir membuat bagian dalam rumah serta perabotan rumah tangga dia berada dalam genangan.
"Kami berharap ada bantuan pakaian, selimut, dan makanan, " kata Indah.
Maman (55), warga daerah Palaton di Kelurahan Muara Ciujung, Rangkasbitung Timur, mengemukakan bahwa buruknya sistem drainase dan pengelolaan sampah memperparah dampak banjir di wilayah Rangkasbitung.
Dia berharap pemerintah memperbaiki sistem drainase dan pengelolaan sampah untuk mencegah banjir berulang.
"Kami berharap pemerintah daerah dapat membangun sarana infrastruktur drainase," katanya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak berusaha mengatasi banjir dengan mengoptimalkan pemanfaatan pompa untuk menyedot air di daerah permukiman warga.
"Kami berharap melalui penyedot pompa dapat teratasi genangan banjir, " kata Andi, petugas BPBD Lebak.
Baca juga:
Warga Sentral Rangkasbitung mengungsi karena rumah kebanjiran
BPBD Lebak catat 1.239 rumah warga terendam banjir
Pada Selasa, rumah-rumah warga di permukiman Sentral, Dukuh, Pasir Kongsen, Komdik, Palaton, dan Cibahbul tergenang setinggi 50 sampai 80 sentimeter.
"Kami hingga kini bersama keluarga mengungsi di pos ronda karena banjir belum surut," kata Soleh (30), warga permukiman Sentral di Rangkasbitung.
Soleh berharap pemerintah segera menyalurkan bantuan bagi warga yang rumahnya kebanjiran karena sampai sekarang genangan belum surut.
Indah (25), warga Rangkasbitung yang lain, juga terpaksa mengungsi bersama anak dan suaminya karena rumahnya kebanjiran.
Rumah Indah berdekatan dengan rawa. Banjir membuat bagian dalam rumah serta perabotan rumah tangga dia berada dalam genangan.
"Kami berharap ada bantuan pakaian, selimut, dan makanan, " kata Indah.
Maman (55), warga daerah Palaton di Kelurahan Muara Ciujung, Rangkasbitung Timur, mengemukakan bahwa buruknya sistem drainase dan pengelolaan sampah memperparah dampak banjir di wilayah Rangkasbitung.
Dia berharap pemerintah memperbaiki sistem drainase dan pengelolaan sampah untuk mencegah banjir berulang.
"Kami berharap pemerintah daerah dapat membangun sarana infrastruktur drainase," katanya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak berusaha mengatasi banjir dengan mengoptimalkan pemanfaatan pompa untuk menyedot air di daerah permukiman warga.
"Kami berharap melalui penyedot pompa dapat teratasi genangan banjir, " kata Andi, petugas BPBD Lebak.
Baca juga:
Warga Sentral Rangkasbitung mengungsi karena rumah kebanjiran
BPBD Lebak catat 1.239 rumah warga terendam banjir
Pewarta: Mansyur Suryana
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021