warga mengungsi ke musholla, pos ronda, rumah kerabat hingga sarana pendidikan itu butuh bantuan makanan dan selimut.

Lebak (ANTARA) - Ratusan kepala keluarga di pemukiman Sentral Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten terpaksa mengungsi akibat rumah mereka terendam banjir dengan ketinggian air rata-rata 60 cm setelah guyuran hujan berlangsung sekitar tiga jam.

"Kami terpaksa mengungsi di musola bersama anggota keluarga, karena kondisi rumah masih tergenang banjir setinggi 60 sentimeter, " kata Jahe (50) warga Sentral Rt3/Rw 11 Kelurahan Rangkasbitung Barat Kabupaten Lebak, Selasa dinihari.

Banjir yang melanda pemukiman Kampung Sentral diperkirakan ratusan KK mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Mereka mengungsi ke musholla, pos ronda, rumah kerabat hingga sarana pendidikan.


Saat ini, kata dia, mereka membutuhkan selimut dan makanan.
"Kami berharap ada bantuan, sebab banjir tiga pekan lalu juga mengungsi di gardu pos ronda, " ucapnya berharap.

Begitu juga pengungsi lainnya, Indah (22) warga Sentral Rangkasbitung mengatakan dirinya bersama putrinya berusia 2,5 tahun terpaksa mengungsi di musola setempat.

Kondisi tempat tidur anaknya sangat kedinginan dengan hamparan karpet plastik juga ditambah hujan gerimis.

"Kami berharap warga yang mengungsi itu bisa tinggal di tempat yang layak, karena kondisi di musola cukup dingin," katanya.

Aang (45) warga pengungsi mengatakan dirinya berharap adanya bantuan selimut karena semua pakaian basah.


"Kami sendiri dan dua anak serta isteri mengungsi hanya pakaian yang melekat saja, " katanya menjelaskan.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama mengatakan pihaknya kini terus melakukan pemantauan di sejumlah lokasi yang terdampak bencana banjir.
"Semua warga yang terdampak banjir itu nantinya akan diberikan bantuan bahan pokok, " katanya.
Baca juga: BPBD Lebak minta warga waspada hujan lebat disertai angin kencang
Baca juga: BPBD Lebak minta warga waspadai longsor dan banjir
Baca juga: BPBD Lebak catat 1.239 rumah warga terendam banjir

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021