Balikpapan (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan menggelar Kelas Edukasi Ciri-Ciri Keaslian Uang Rupiah (CIKUR) sosialisasi tanda khusus pada mata uang kertas bagi penyandang tunanetra.

“Uang rupiah juga memiliki blind code. Kode ini untuk memudahkan teman-teman kita yang tunanetra agar mereka tahu nilai uang yang sedang dipegangnya,” kata Tim Pengelolaan Uang Rupiah Bank Indonesia Herman Kurniawan, di Balikpapan, Senin saat acara sosialisasi dan pelatihan berbicara di depan publik untuk siswa SMA dan sekolah sederajat.

Acara yang dilaksanakan secara daring itu diikuti oleh peserta kompetisi sekolah peduli rupiah dari Balikpapan, Penajam Paser Utara dan Paser.

Herman menjelaskan fitur-fitur pengaman uang rupiah yang dapat diketahui dengan Dilihat, Diraba dan Diterawang. Uang rupiah memiliki beberapa fitur pengaman seperti rectoverso atau gambar saling isi, latent image atau gambar tersembunyi, termasuk juga benang pengaman.

Setelah CIKUR, seluruh peserta duta rupiah juga diberikan materi bagaimana berbicara di depan publik oleh Bayu Oktara, seorang pembawa acara.

Menurut Bayu, setiap pembicara harus menyiapkan presentasinya dengan matang, artikulasi yang baik, menghindari penggunaan kata yang tidak perlu serta menahan diri untuk melakukan gerakan badan atau anggota badan yang tidak perlu.

“Pentingnya untuk mempersiapkan materi sebelum melakukan presentasi bertujuan agar pembicara tidak kehilangan fokus dan arah pembicaraan. Mengenal audiens juga poin yang perlu diperhatikan sebelum melakukan presentasi, hal ini agar tidak terjadi kesalahan penyapaan peserta dan menyesuaikan gaya bahasa yang digunakan,” kata Bayu.

Kelas edukasi ini diharapkan meningkatan keterampilan berbicara para peserta yang kelak akan menjadi Duta Rupiah sehingga mampu mengedukasi masyarakat akan Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah dengan penjelasan yang gampang dipahami.

Rancangan kegiatan untuk peserta Duta Rupiah. (BI Balikpapan)

Pada kesempatan terpisah, Koordinator Project Sekolah Peduli Rupiah BI Balikpapan Mirnayanti Jayasari menjelaskan tentang Duta Rupiah.

“Dalam kompetisi ini, peserta Duta Rupiah akan melakukan rangkaian edukasi kebanksentralan, program Cinta, Bangga, Paham Rupiah melalui virtual broadcasting, kampanye di media sosial, dan membuat poster,” kata Mirnayanti.

Selain itu, peserta akan menjalani penjurian melalui presentasi akhir dan post test yang akan dinilai tim juri.

Untuk itu, peserta diberikan pembekalan melalui serangkaian kelas edukasi kebanksentralan, edukasi cikur, latihan berbicara di depan umum, kelas menulis, dan kelas pembuat konten.
Baca juga: Peruri ekspor perdana uang kertas Soles Peru
Baca juga: BI ungkap perjalanan gambar Kartini dalam uang kertas rupiah


Pewarta: Novi Abdi
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021