Seoul (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Korea Selatan melaksanakan latihan selama tiga hari di lepas pantai timur Semenanjung Korea yang dimulai pada Rabu, dua hari setelah Seoul mengadakan pelatihan penembakan dengan peluru tajam di dekat perbatasan yang tegang, kata Kementerian Pertahanan Korsel.
Menurut laporan setempat, latihan tersebut dilakukan 100 kilometer arah selatan laut timur yang berbatasan dengan Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) pada Rabu hingga Jumat dengan melibatkan kapal perang Angkatan Laut dan helikopter anti-kapal selam, Lynx.
Sebuah langkah serupa secara terpisah juga direncanakan oleh Korsel untuk melaksanakan pelatihan skala besar yang melibatkan artileri serta jet tempur di kawasan Pocheon, 40 kilometer timur laut Seoul dan 25 kilometer arah selatan dari perbatasan darat antara kedua Korea yang dijaga ketat.
Latihan yang bertujuan untuk menguji kekuatan tembakan akan menjadi latihan gabungan antara Angkatan Darat dan Angkatan Udara.
Pejabat mengatakan bahwa hal itu merupakan bagian latihan rutin setelah latihan penembakan yang diadakan Korsel pada Senin dari pulau perbatasan barat, Yeonpyeong yang ditembaki oleh DPRK pada November.
DPRK telah berulang kali menyatakan pembalasan atas latihan itu namun tidak langsung bereaksi terhadap apa yang disebut provokasi "gegabah".
Walaupun tidak ada balasan langsung, pasukan Korsel masih berwaspada atas balasan dari Korut dengan mengoperasikan kapal penghancur Aegis dan menyiapsiagakan sejumlah jet tempur.
Terdapat juga kekhawatiran pada sebuah pohon natal di puncak bukit Aegibong di kota Gimpo, Korsel, yang dinyalakan pada satu hari yang lalu sehingga dapat menjadi sasaran yang potensial bagi serangan Korut yang dianggap sebagai alat propaganda anti-Pyongyang.
Ritual tahunan untuk menyalakan pohon secara simbolis tertunda pada 2003 karena kedua Korea ditengah suasana yang damai sepakat menghentikan propaganda perang.(*)
(Uu.KR-BPY/H-RN/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010