Menurutnya, program DLA sangat sesuai dengan visi dan misi Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden K.H. Ma'ruf Amin dalam hal pembangunan sumber daya manusia dan penyederhanaan birokrasi menuju Indonesia Maju.
“Penyederahaan birokrasi melalui penyederhanaan struktur dan eselonisasi, peralihan jabatan struktur ke fungsional merupakan langkah fundamental menuju proses digital government yang ada,” kata Tjahjo dalam siaran pers Kominfo, Senin.
Dia menambahkan, sektor pemerintahan perlu melakukan berbagai perubahan yang cepat untuk dapat memberikan pelayanan yang prima bagi masyarakat.
DLA dirancang khusus bagi level pimpinan di sektor publik, yakni kementerian, lembaga pemerintah non kementerian, TNI/Polri, Anggota DPR RI, DPD RI, DPRD di seluruh Indonesia, pemerintah daerah, perguruan tinggi, BUMN/BUMD, serta sektor privat atau swasta.
Untuk itu, kata Tjahjo, seluruh sektor termasuk pemerintahan dan swasta saat ini dituntut untuk dapat cepat beradaptasi dengan perubahan zaman. Menurutnya, pemanfaatan teknologi informasi dapat memangkas tahapan-tahapan yang ada.
"Transformasi digital membuka lapangan pekerjaan yang baru, sekaligus juga menyebabkan hilangnya beberapa jenis pekerjaan. Transformasi digital menuntut setiap orang mempunyai digital skills, antara lain kemampuan menggunakan teknologi, kemampuan komunikasi, dan kolaborasi dengan berbagai sektor,” pungkas Tjahjo.
Kepala Badan Sumber Daya Manusia (SDM) Kementerian Kominfo Hary Budiarto mengatakan, panitia telah menerima 344 calon peserta pada tahap pertama pendaftaran. Setelah melalui proses seleksi yang ketat, panitia akhirnya menyaring 95 peserta terpilih. Dia mengatakan, saat ini Kementerian Kominfo telah membuka pendaftaran tahap kedua sejak 10 September hingga 24 September 2021.
DLA bekerja sama dengan empat universitas ternama di dunia yaitu National University of Singapore melalui tema "Digital Transformation in Smart City" untuk 150 peserta, Tsinghua University dengan tema "Digital Transformation in Digital Business" untuk 110 peserta. Kemudian, Harvard University dengan tema "Digital Transformation in Government: Innovating Public Policy & Service" untuk 6 peserta dan tema "Leading Smart Policy Design" untuk 5 peserta, serta University of Oxford melalui tema "Digital Transformation in Policy and Practice" untuk 35 peserta.
Hari ini, DLA memulai dua pelatihan digital untuk angkatan pertama, yakni pelatihan bersama National University of Singapore dan disusul oleh empat kelompok lainnya dengan pelaksanaan yang terus bergulir hingga 30 November 2021.
Baca juga: Menkominfo buka program Digital Leadership Academy 2021
Baca juga: Kominfo gandeng empat kampus untuk pelatihan DLA
Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021