Surabaya (ANTARA News) - Ribuan buruh dari berbagai elemen organisasi mengepung kantor Gubernur Jawa Timur di Jalan Pahlawan, Surabaya, Rabu, untuk menuntut revisi besaran Upah Minimum Kota (UMK) Surabaya tahun 2011.
Para buruh mendirikan panggung orasi tepat di depan pintu masuk kantor Gubernur dan menutup lima lajur Jalan Pahlawan. Hal ini berbeda dengan aksi-aksi buruh yang selama ini dilakukan di Jalan Pahlawan.
Biasanya aksi buruh digelar di bawah jembatan kereta api Jalan Pahlawan. Namun, aksi yang dilakukan buruh dari Surabaya itu persis berada di depan pintu masuk, dan mengepung kantor Gubernur dari berbagai sisi.
Petugas kepolisian yang disiagakan pun bertambah. Ratusan personel Brimob bersenjata laras panjang dan personel PHH dikerahkan ke Jalan Pahlawan.
Kawat berduri pun dipasang di sekeliling kantor Gubernur satu unit meriam air milik Satuan Brimob disiagakan di pintu masuk, sedangkan satu unit meriam air milik Satuan Samapta Polda Jatim disiagakan di Jalan Pahlawan. Sejumlah kendaraan taktis pun juga turut serta mengamankan aksi.
Pengamanan ekstra ketat itu dilakukan petugas untuk menjaga perilaku tak terkendali para pengunjuk rasa, mengingat aksi itu tidak ada penanggung jawabnya.
Hingga saat ini, para buruh terus berdatangan memadati Jalan Pahlawan untuk bergabung dengan rekannya yang lebih dulu tiba dan berorasi di seberang Tugu Pahlawan itu.
Para buruh mendesak Gubernur Jatim Soekarwo merevisi UMK Surabaya 2011 dari Rp1.115.000,00 menjadi Rp1.155.000,00 per bulan.
Surat permohonan revisi telah diajukan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, setelah mengetahui Gubernur Jatim mengeluarkan SK susulan tentang besaran UMK Gresik sebesar Rp1.133.000,00 per bulan.
Selama ini, UMK Surabaya menjadi yang tertinggi dibandingkan 37 kabupaten/kota lainnya di Jawa Timur. Begitu UMK Surabaya lebih rendah daripada UMK Gresik, Wali Kota Tri Rismaharini mengajukan permohonan revisi.
(M038/B010)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010