Dalam aksi yang melibatkan massa dari wilayah Jakarta, Depok, Tangerang, Bogor, dan Bekasi itu, Muslimah Hizbut Tahrir menegaskan bahwa perempuan tidak boleh dijadikan kepala keluarga atau tulang punggung perekonomian rumah tangga.
"Perempuan seharusnya fokus pada peran sebagai ibu yang mendidik generasi bangsa bukannya sebagai kepala keluarga yang disebabkan tanggung jawab ekonomi," tegas Iffah Ainur Rochmah juru bicara Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia.
Iffah juga menambahkan bahwa pergeseran peran perempuan itu disebabkan terutama oleh paham kapitalisme yang dianggapnya diterapkan di Indonesia.
"Program pemberdayaan perempuan ke sektor publik yang kemudian bermuara pada oritentasi ekonomi merupakan akibat dari penerapan sistem kapitalisme Indonesia," tutur perempuan asal Bogor itu. Kapitalisme menurut Iffah adalah yang paling bertanggung jawab atas terpeliharanya kemiskinan.
Dia mengemukakan, kapitalisme secara nyata menunjukkan perlakukan keji terhadap perempuan karena menilai perempuan sebagai komoditi yang layak dieksploitasi demi mendatangkan materi. Kapitalisme juga mengukur partisipasi perempuan dalam pembangunan bangsa hanya dari kontribusi materi.
"Karenanya bangsa ini harus segera menerapkan syariah dan khalifah agar perempuan dikembalikan ke peran sebenarnya yakni pendidik generasi bangsa," pungkas Iffah.
(Ber/A038/BRT)
Pewarta: Yudha Pratama Jaya
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010
peran wanita didalam rumah tangga pada jaman sekarang udah digeser bahkan berputar 180drajat..
seharusnya wanita itu mendidik anak-anak mereka, bukan mencari uang sebanyak-banyaknya..
karna jaman sekarang yg dibutuhkan bkn uang tapi pendidikan moral..
lihat saja moral generasi muda sekarang, mereka rusak karna 90%nya disebabkan tak diperhatikan oleh orang tuanya...