Jakarta (ANTARA) - Peneliti zoologi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Awal Riyanto beserta kolega dari lintas negara merilis temuan spesies baru, yakni Cecak Jarilengkung hamidy atau Crytodactylus hamidyi dari Kalimantan.
"Cecak baru ini mempunyai panjang tubuh hingga 63 mm dengan warna dasar permukaan tubuh cokelat," kata Awal dalam kiriman di akun Instagram resmi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang dikutip ANTARA di Jakarta, Senin.
Baca juga: Cecak spesies baru ditemukan di Gunung Muria Jateng
Menurut Awal, Kalimantan adalah pulau terbesar ketiga di dunia, sehingga masih banyak menyimpan keanekaragaman hayati yang belum terungkap.
Penemuan itu melibatkan kolaborasi dari beberapa negara, yakni Indonesia (Universitas Brawijaya dan Museum Zoologi Bogor), Jepang (Kyoto University dan University of Hyogo), Amerika Serikat (La Sierra University).
Cecak tersebut memiliki corak semilunar di bagian belakang kepala, semacam garis melintang coklat gelap pada punggung yang dibatasi oleh pola jaringan putih terkadang membentuk garis vertebral. Ekor mempunyai pola melintang cokelat gelap selang seling dengan putih.
Baca juga: BRIN kerja sama training of trainer dengan Korea Selatan
Baca juga: BRIN fasilitasi periset ciptakan produk riset teruji secara ilmiah
Temuan Cecak Jarilengkung hamidy atau Cyrtodactylus hamidyi dicatat dan dipublikasikan pada jurnal Zootaxa yang terbit pada 25 Agustus 2021.
"Nama hamidy disematkan pada nama cecak tersebut sebagai penghormatan dan penghargaan kami kepada Dr. Amir Hamidy yang merupakan peneliti Zoologi di BRIN dan salah satu herpetologis Indonesia, atas dedikasinya dalam mengajarkan dan memasyarakatkan herpetologi kepada kaum muda Indonesia, serta kontribusinya yang signifikan terhadap pengungkapan keanekaragaman dan konservasi herpetofauna Indonesia," tuturnya.
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021