Dengan jabatan barunya, Rajiv, akan bertanggung jawab membangun eksistensi UBS. Selain itu juga mengimplementasikan strategi bank terpadu UBS kepada klien-klien mereka seiring dengan kebijakan perusahaan untuk terus berinvestasi di Indonesia.
“Indonesia merupakan negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan penunjukkan Rajiv ini mempertegas komitmen jangka panjang bisnis kami di sana,” ujar Alex Wilmot-Sitwell, Co-Chairman dan Co-CEO UBS Group Asia Pacific dalam siaran pers Selasa.
Rajiv memiliki pengalaman lebih dari 15 tahun dalam industri jasa keuangan di Asia. Selama tujuh tahun terakhir ia memimpin divisi "investment banking" UBS Indonesia.
Baru-baru ini ia memberikan kontribusi yang besar bagi UBS untuk mendapatkan peranan penting dalam "rights issue" PT Bank Negara Indonesia – privatisasi terbesar di Indonesia hingga saat ini. Dia juga menjadi penasihat BHP Billiton dalam penjualan aset pengolahan batu baranya di Indonesia kepada Adaro Energy.
UBS sendiri memiliki sejarah panjang di Indonesia serta menyediakan berbagai layanan investasi melalui anak perusahaannya di Indonesia yaitu PT UBS Securities Indonesia. UBS menjadi salah satu broker paling aktif dan berada di peringkat atas pada transaksi ekuitas di Indonesia sejak tahun 2001.
(ENY/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010
