Podgorica (ANTARA News/Reuters) - Milo Djukanovic mundur dari jabatannya sebagai perdana menteri Montenegro pada Selasa, sebuah aksi yang mungkin akan memuluskan langkah negara kecil di Balkan itu untuk menjadi anggota Uni Eropa.
Djukanovic, yang mendominasi politik di negara bekas Yugoslavia selama dua dekade terakhir, mengatakan dalam sebuah konferensi pers bahwa ia akan tetap memegang kendali atas Partai Sosialis Demokratik (DPS) yang tengah berkuasa dan mengajukan Menteri Keuangan Igor Luksic sebagai penggantinya.
DPS akan mempertimbangkan untuk menyetujui pengajuannya itu.
"Partai yang berkuasa memiliki hak untuk mengajukan nama yang akan memimpin pemerintahan ... Saya yakin Menteri Luksic mampu untuk mengembannya," kata Djukanovic.
Djukanovic (48), yang merupakan negarawan terlama di Balkan yang mengabdi untuk pemerintah, menyampaikan pengumumannya sepekan setelah Montenegro secara resmi mendapat status sebagai kandidat anggota Uni Eropa.
"Saya ingin berada di balik lingkungan pekerjaan yang lebih santai," katanya dalam konferensi pers itu.
Montenegro masih belum menentukan dimulainya pembicaraan tentang pengangkatan Luksic, yang tertunda di tengah tumbuhnya kriminalitas dan korupsi karena Djukanovic dianggap bertanggung jawab atas hal itu bagi para oposisi.
"Hal itu akan berpengaruh terhadap citra Montenegero di mata investor asing dan mempercepat peperangan terhadap kejahatan terorganisir dan korupsi, yang merupakan salah satu tuntutan Uni Eropa," kata seorang analis politik di Podgorica, Svetozar Jovicevic.
Pada awal tahun 2000an para jaksa penuntut Italia memeriksa Djukanovic yang dicurigai terlibat dalam penyelundupan rokok besar-besaran dari Italia, namun kasus tersebut dihentikan tanpa dakwaan terhadapnya.
Djukanovic yang menjadi pejabat penting partai komunis di Yugoslavia saat berusia 27 tahun, pertama kali terpilih menjadi perdana menteri Montenegro pada 1991, ketika Yugoslavia pecah menjadi beberapa negara.
Ia kemudian pensiun dari politik pada 2006 namun kembali setelah perdana menteri berikutnya Zljko Sturanovic jatuh sakit.
Beberapa bulan terakhir Djukanovic telah mengatakan bahwa ia lelah dengan politik tingkat tinggi dan ingin mencoba peruntungan di dunia usaha.
Baik pendukung dan pengkritik memuji Djukanovic yang memimpin Montenegro hingga mencapai kemerdekaannya dari yang sebelumnya tergabung dalam negara serikat bersama Serbia hingga 2006, juga untuk status kandidat resmi anggota Uni Eropa pekan lalu.
Para analis mengatakan ia akan tetap mendominasi pentas politik lokal melalui Luksic -- yang merupakan salah satu orang kepercayaannya-- dan di infrastruktur partai DPS.
Montenegro telah mengajukan diri untuk bergabung dengan NATO, namun tampaknya tidak akan menjadi anggota Uni Eropa untuk beberapa tahun ke depan karena proses administratif yang panjang. (PPT/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010