Kerinci, Jambi (ANTARA News) - Menyambut masa liburan sekolah dan liburan tahun baru 2011, jalur pendakian gunung Kerinci dinyatakan pihak pemantau aktivitas vulkanologi gunung berapi gunung Kerinci telah dibuka.

"Jalur pendakian memang telah kita buka untuk para pendaki, khususnya bagi para pendaki profesional, namun pendakian yang diperbolehkan bukanlah pendakian penuh," ungkap kepala pos pemantau aktivitas vulkanologi gunung berapi gunung Kerinci Heri Prasetyo, di Kerinci, Selasa.

Maksudnya, tambah Heri, meskipun pendakian sudah diperbolehkan namun, para pendaki dilarang mendaki sampai puncak. Mereka hanya diperbolehkan mendaki hingga shelter 2. Selebihnya pendaki harus segera kembali ke kaki gunung.

"Pasalnya, meskipun aktivitas vulkanologi gunung Kerinci cenderungg turun, namun hingga saat ini tingkat aktivitas gempaa vulkanologinya masih bersifat fluktuatif atau tidak stabil. Kondisi tersebut tidak bisa diprediksi tingkat keamanannya bagi pendaki," kata Heri.

Lebih jauh Heri menerangkan, hingga saat ini pihak BVMPG pusat belum menetapkan atau menurunkan status gunung Kerinci dari `Waspada`. Hal tersebut mengindikasikan masih tingginya tingkat resiko gunung Kerinci saat ini.

Disampaikan Heri, saat ini meski pun tingkat kegempaan gunung Kerinci cenderung telah turun yakni rata-rata kini hanya terjadi 2 hingga 3 kali tremor, namun kondisi tersebut belum cukup untuk menyimpulkan gunung Kerinci telah kembali normal.

"Karena itulah, jalur pendakian dibuka namun tidak sepenuhnya. Kita masih memperhitungkan tingkat resiko dan keamanan. Kita sarankan juga setiap pendaki melakukan pendakian bersama petugas, agar lebih aman. Lebih jauh pendaki tidak kita sarankan untuk berkemah di gunung," tandasnya.

Puncak gunung Kerinci pada tahun-tahun sebelumnya senantiasa menjadi pilihan para pecinta alam untuk berlibur dan merayakan malam tahun baru. Ratusan pendaki dari berbagai penjuru tanah air bahkan dari mancanegara datang dan melakukan pendakian ke puncak tertinggi di Sumatera tersebut yakni 3.805 mdpl.(*)
(ANT-144/J006/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010