Namun di sisi lain, membaiknya kasus COVID-19 di Tanah Air dibandingkan negara tetangga, bisa menahan pelemahan nilai tukar rupiah
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan diproyeksi melemah seiring pelaku pasar yang mengantisipasi data inflasi Amerika Serikat.
Rupiah dibuka melemah 37 poin atau 0,26 persen ke posisi Rp14.240 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.203 per dolar AS.
"Nilai tukar rupiah berpotensi melemah terhadap dolar AS hari ini karena pasar mengantisipasi rilis data inflasi konsumen AS bulan Agustus yang akan dirilis besok malam," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Senin.
Menurut Ariston, data kemungkinan akan menunjukkan tingkat inflasi AS masih meninggi yang membuka peluang tapering pada akhir tahun oleh The Fed.
Pada akhir pekan lalu, data inflasi produsen AS bulan Agustus masih menunjukkan kenaikan 8,3 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dibandingkan sebelumnya 7,8 persen.
Selain itu, salah satu pejabat The Fed pimpinan area Cleveland Loretta Mester pada Jumat (10/9) malam mendukung kebijakan tapering diberlakukan pada akhir tahun ini.
"Namun di sisi lain, membaiknya kasus COVID-19 di Tanah Air dibandingkan negara tetangga, bisa menahan pelemahan nilai tukar rupiah," ujar Ariston.
Terkait pandemi, jumlah kasus harian COVID-19 pada Minggu (12/9) bertambah 3.779 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,17 juta kasus.
Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 188 kasus sehingga totalnya mencapai 138.889 kasus.
Sementara itu, jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 9.401 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 3,92 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 109.869 kasus.
Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 72,77 juta orang dan vaksin dosis kedua 41,73 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.
Ariston mengatakan rupiah hari ini berpotensi bergerak ke kisaran Rp14.180 per dolar AS hingga Rp14.250 per dolar AS.
Pada Jumat (10/9) kemarin, rupiah menguat 50 poin atau 0,35 persen ke posisi Rp14.203 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.253 per dolar AS.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021