Teheran (ANTARA News/Mehr-OANA) - Setidaknya tujuh orang tewas dan ratusan lagi terluka akibat gempa berkekuatan 6,5 skala Richter yang mengguncang kawasan Iran tenggara, demikian diberitakan kantor berita Mehr pada Selasa.

Gempa pada Senin malam dengan pusat gempa berada di dekat kota Hosseinabad di provinsi Kerman diikuti dengan 22 gempa susulan termasuk satu gempa berkekuatan 5,0 SR, tulis Mehr --yang mengutip departemen Geofisika Universitas Teheran.

"Sejauh ini kerusakan terkonsentrasi di desa-desa di kawasan Sahraj dengan tujuh orang tewas dan ratusan lain terluka sudah dievakuasi dari reruntuhan," demikian pernyataan gubernur Esmail Najjar sebagaimana dikutip Mehr.

"Kemungkinan korban jiwa akan bertambah," katanya.

Gempa terjadi pada Senin pukul 22:12 waktu setempat (pada Selasa pukul 01:42 WIB) dan dirasakan hingga daerah perbatasan dengan provinsi Sistan-Baluchestan.

Kepala Manajemen Bencana provinsi Kerman, Mohsen Salehi, menjelaskan kepada kantor berita IRNA pada Senin malam bahwa saluran komunikasi di kawasan itu terputus dan gempa diikuti oleh gempa susulan yang berkekuatan rendah.

Media pemerintah memberitakan bahwa gempa terjadi di kawasan yang sebagian besar terdiri atas pegunungan dan akses ke daerah tersebut terputus sehingga menyulitkan untuk menyalurkan bantuan kepada para korban.

Hosseinabad terletak di dekat kota Bam, tempat yang beberapa waktu lalu paling parah yang terkena gempa di Iran.

Gempa bumi berkekuatan 6,3 SR pada Desember 2003 menewaskan 31.000 orang --sekitar seperempat penduduk Bam-- dan menghancurkan benteng kuno yang terbuat dari lumpur.

Iran berada di jalur patahan besar kerak Bumi dan kerap mengalami guncangan gempa, beberapa di antaranya menimbulkan dampak yang menghancurkan.

Kantor berita setengah resmi Fars melaporkan guncangan juga terasa di provinsi Sistan-Baluchestan di bagian tenggara Iran, yang berbatasan dengan Afghanistan dan Pakistan.

"Banyak orang meninggalkan rumah mereka di kota Zahedan ... Gempa juga terasa di kota Bam, Khash dan Iranshahr," kata Fars. (*)

(Uu.KR-DLN/BC003/r009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010