Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso menyarankan, bila Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak puas dengan Sekretariat Gabungan, sebaiknya langsung melapor kepada Ketua Setgab Susilo Bambang Yudhoyono.

"Kalau begitu, lontarkan kepada Ketua Setgab Susilo Bambang Yudhoyono. Kalau ada keluhan kepada Setgab, langsung sampaikan ke Yudhoyono, jangan Golkar dibawa-bawa. Saya tidak tahu kenapa PKS menyinggung Golkar," kata Priyo di Gedung DPR, Jakarta, Selasa.

Hal itu dikatakan Priyo terkait penyataan dari Wakil Sekretaris Jenderal PKS Mahfudz Siddiq bahwa partai-partai menengah yang tergabung dalam Setgab mulai merasakan dampak manuver Demokrat dan Golkar.

Ia mempertanyakan pernyataan Mahfudz Siddiq bahwa Golkar akan menggunakan Setgab demi kepentingan Partai Golkar di 2014.

"Kekhawatiran PKS itu, di mana logikanya? PKS itu partai besar dan tidak pernah dipinggirkan. Mereka partai mandiri yang tidak begitu mudah mengikuti partai lain. Jangan kan dengan Golkar, dengan Demokrat saja mereka tidak mau ikut dan tidak satu bahasa, apalagi dengan Golkar," ungkap Wakil Ketua DPR RI itu.

Dirinya juga tidak tahu apa alasan dari PKS yang menyebut dan mengaitkan Golkar tersebut.

"Saya tidak tahu apa motifnya. Siapa yang berani meminggirkan PKS, mereka partai besar, begitu juga dengan Golkar, tak mungkin pinggirkan PKS. PKS tak perlu keluar dari Setgab karena selama beda pendapat itu adalah hal wajar," kata Priyo.

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mahfudz Siddiq mengatakan, partai menengah akan merasakan dampak manuver serta kepentingan Partai Demokrat dan Golkar, terutama untuk Pemilu 2014.

"Partai menengah tersebut akan `kejepit` karena manuver politik dari Partai Demokrat dan Partai Golkar yang akan bertarung ketat pada 2014, dengan memanfaatkan Sekretariat Gabungan (Setgab)," kata Mahfudz.

Ia pun memprediksi, pada 2014 Demokrat dan Golkar akan mengajukan calon presiden masing-masing. Mereka akan gunakan sisa waktu tiga tahun ke depan untuk konsolidasi dan mobilisasi sumber daya.

"Setgab akan dijadikan instrumen untuk kepentingan itu dan Setgab akan dimanfaatkan untuk kepentingan mereka. Maka partai tengah harus cermat dan antisipasi," kata dia.

Ia melanjutkan, PKS, PPP, PAN dan PKB harus segera melakukan konsolidasi kekuatan sehingga bisa memperkuat posisi tawar dan ikut mengontrol gerak langkah Demokrat dan Golkar yang akan bertarung pada Pilpres 2014.

"Bahkan sangat mungkin kekuatan tengah tampil dengan capresnya sendiri. Bahkan bisa kolaborasi dengan PDIP," ujar Ketua Komisi I DPR RI itu.

Mahfudz melihat dinamika Setgab memang lucu dan aneh. Demokrat dan Golkar yang "kawin politik" di tengah jalan, sering konflik kepentingan dan saling sandera. Tapi sering juga kolaborasi atas nama Setgab.(*)
(ANT-134/A041/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010