Washington (ANTARA News/AFP) - Dinosaurus mirip burung yang sudah lama diduga sebagai hewan pemangsa daging pada kenyataannya adalah pecinta tanaman, dengan pengecualian mencolok diberikan kepada pemburu seperti T.rex, kata beberapa ahli mengenai fosil di AS, Senin (20/12).
Lindsay Zanno dan Peter Makovicky dari Field Museum di Chicago menggunakan analisis statistik untuk menyimpulkan bahwa 90 spesies dinosaurus theropod mengkonsumsi makanan yang berdasarkan tanaman, terutama di kalangan coelurosaurus, dinosaurus yang paling mirip burung.
Hasil itu sangat bertolak-belakang dengan kepercayaan yang tersebar luas di kalangan ahli fosil dan masa silam yang mengatakan dinosaurus theropod memburu korban mereka, terutama yang paling dekat dengan nenek moyang burung.
"Kebanyakan theropod dengan jelas menyesuaikan diri dengan gaya hidup predator, tapi di satu bagian dalam garis kehidupan burung, dinosaurus pemangsa daging berubah jadi lunak," Zanno menjelaskan.
Zanno dan Makovicky mendapati hampir dua lusin susunan anatomi berdasarkan statistik berkaitan langsung dengan bukti pemakan tanaman di kalangan dinosaurus coelurosaurus, seperti kehilangan gigi atau leher yang panjang.
"Segera setelah kami mengaitkan penyesuaian diri yang pasti dengan bukti langsung makanan, kami siap meneliti spesies theropod lain mana yang memiliki jalur yang sama ... Lalu kami dapat mengatakan siapa yang lebih mungkin menjadi pemakan tanaman dan siapa yang bukan," kata Zanno.
Melalui analisis mereka, para peneliti tersebut mendapati 44 spesies theropod yang tersebar di seluruh enam garis keturunan utama memakan tanaman dan nenek moyang sebagian besar dinosaurus berbulu serta burung modern barangkali baru berhenti memakan daging selama Masa Cretaceous, sekitar 145-65 juta tahun lalu.
Sehubungan dengan banyaknya jumlah pemakan tanaman selama masa itu, pemakan daging T.rex, Velociraptor dan hewan lain pemangsa daging coelurosaurus mesti dipandang "lebih sebagai pengecualian daripada penentu", kata Zanno.
"Tiba waktunya untuk mulai memandang hewan ini dalam konteks evolusi baru," kata Zanno.
Para peneliti tersebut juga menyatakan predator besar itu dan kerabat dekat mereka mungkin pada kenyataannya berkembang dari nenek moyang hewan pemangsa segala.
Studi tersebut disiarkan di Proceeding of the National Academy of Sciences, edisi pekan keempat Desember.(*)
(Uu.C003/A011/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010