Makassar (ANTARA News) - PSM Makassar menyayangkan ancaman PSSI yang melarang pemain Liga Primer Indonesia  membela Timnas Indonesia. Humas Pengurus PSM, Nurmal Idrus yang dihubungi di Bali, Selasa, mengatakan, keputusan pemain berlaga di LPI seharusnya tidak dijadikan alasan sehingga melarang hak setiap pemain membela tanah airnya.

"LPI itu bukan ingin menghancurkan persepakbolaan Indonesia, melainkan memperbaiki kualitas sepak bola. Makanya sangat tidak etis jika persoalan bermain di LPI justru membuat kesempatan membela Indonesia tertutup," katanya.

Menurut Nurmal, langkah itu justru bertolak belakang dengan upaya PSSI untuk memberikan prestasi bagi Indonesia. Maklum, pemain yang berlaga di LPI tidak tertutup kemungkinan memiliki kualitas yang baik sehingga layak memperkuat timnas.

"Bagaimana jika pemain LPI nanti justru mampu menunjukkan kemampuan yang maksimal. Saya kira hal itu justru menjadi blunder bagi mereka (PSSI)," jelasnya.

Dalam perkembangan saat ini, pemain PSM memang belum mengambil sikap atas rencana PSM melakukan merger dengan PSMPL. Apalagi, Ketum PSM. Ilham Arief Sirajuddin belum mengetuk palu apakah bertahan di Indonesia Super League (ISL) atau sebaliknya bergabung di LPI.

Namun dengan ancaman PSSI yang melarang pemain untuk membela timnas Indonesia, membuat mereka bimbang untuk menentukan sikap.

"Saat ini `bola` memang ada di tangan Ketum PSM, apakah nantinya memutuskan pindah atau tetap berlaga tergantung keputusannya.Kita hanya menunggu sambil menyiapkan diri menghadapi kemungkinan yang akan terjadi," ujarnya.
(ANT102/T009/A038)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010