Warga diminta untuk berhati-hati jika ada gempa susulan dan hindari berada di dalam rumah
Lubukbasung, Sumbar (ANTARA) - Kabupaten Agam, Sumatera Barat diguncang gempa bumi berkekuatan 5,3 magnitudo pada Ahad (12/9) petang sekitar pukul 16:02 WIB, mengakibatkan warga daerah itu berhamburan ke luar rumah.
Salah seorang warga Lubukbasung, Syafrianto di Lubukbasung, Ibu Kota Kabupaten Agam mengatakan ia beserta keluarga langsung berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri saat gempa melanda daerah itu.
"Gempa mengguncang sebanyak dua kali dengan jarak waktu tidak cukup lama dan yang terbesar gempa pertama," katanya.
Sesampai di luar rumah, tambahnya, seluruh tetangga juga menyelamatkan diri, karena guncangan gempa cukup kencang.
Ia beserta keluarga mencari lokasi yang lebih aman dari dampak yang ditimbulkan gempa itu.
"Kami berada di luar rumah sekitar 15 menit dan setelah aman, langsung ke dalam rumah," katanya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam, Muhammad Lutfi Ar menambahkan gempa dengan kekuatan 5,3 magnitudo itu berada pada 0,52 lintang selatan (LS), 99,64 bujur timur (BT) atau 49 barat daya Agam dengan kedalaman 29 kilometer dan tidak berpotensi tsunami.
"Ini berdasarkan data yang kami terima dari BMKG Padang," katanya.
Saat ini, tambahnya, BPBD Agam belum menerima laporan kerusakan bangunan dari masyarakat setempat.
Namun pihaknya menurunkan anggota Satgas BPBD Agam untuk melakukan patroli dalam memeriksa kerusakan bangunan di daerah itu.
"Anggota Satgas melakukan patroli ke daerah yang dekat dari sumber gempa bumi," katanya.
Ia mengimbau warga untuk berhati-hati jika ada gempa susulan dan hindari berada di dalam rumah.
"Bagi warga di pantai, diminta segera mengungsi apabila berbunyi sirine tanda datangnya tsunami," demikian Muhammad Lutfi Ar.
Baca juga: Gempa magnitudo 5,2 di Agam akibat subduksi Lempeng Indo-Australia
Baca juga: Warga Agam berhamburan keluar rumah saat gempa 5,3 SR
Baca juga: Warga Bukittinggi-Agam rasakan getaran gempa
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021