"Saya berharap kegiatan seperti ini dapat menebar harapan, semangat yang dapat dijadikan momentum kebangkitan ekonomi kreatif dalam menghadapi pandemi COVID-19," katanya dalam keterangan tertulis, Jakarta, Sabtu.
Dalam workshop dan pameran AKI 2021, ia mengatakan program ini salah satu upaya untuk menjadikan hasil kreasi para pelaku ekraf di Bandung untuk naik kelas guna membuka lapangan kerja seluas-luasnya.
Terlebih, ujar dia, menurut data Badan Pusat Statistik, ada 78,1 juta masyarakat Indonesia yang bekerja di sektor informal.
Dia memaparkan terdapat 65 persen ekonomi Indonesia dimotori oleh Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dengan 97 persen lapangan kerja dari sektor tersebut dan 78,1 juta orang bekerja di sektor informal.
Baca juga: Menparekraf: Bandung harus bisa kalahkan Dubai dalam fesyen muslim
Melalui program AKI 2021, ia juga turun langsung sebagai super mentor dalam workshop tersebut.
Lebih lanjut, Menparekraf menyatakan bahwa Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) akan berkolaborasi dengan kementerian dan lembaga terkait untuk meningkatkan kualitas produk, promosi, sumber daya manusia, para pelaku ekraf di Indonesia
Program tersebut dikembangkan Kemenparekraf dalam rangka pendampingan pelaku ekraf di subsektor kuliner, kriya, fesyen, musik, film, animasi, aplikasi, dan permainan di 16 kota/kabupaten di Indonesia.
Baca juga: Menparekraf sebut dukung penguatan sektor ekraf di Kabupaten Bandung
Program diimplementasikan melalui peningkatan kapasitas pelaku ekraf dalam hal ekosistem ekraf serta pameran.
Pendampingan tersebut antara lain berupa pelatihan kewirausahaan dan mentoring yang meliputi materi bisnis model, hak kekayaan intelektual, promosi digital, perencanaan keuangan dan investasi, serta kreativitas.
Baca juga: Gandeng PNM, Sandiaga ingin permudah akses permodalan pelaku ekraf
Baca juga: Menparekraf yakin kuliner di Bandung Barat berdaya saing internasional
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021