Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Keuangan memperkirakan realisasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV 2010 akan mencapai 6,1 persen sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia selama 2010 diperkirakan mencapai 6,0 persen.
Keterangan tertulis Kementerian Keuangan yang diterima di Jakarta, Senin, menyebutkan bahwa sejalan dengan semakin pulihnya perekonomian global, dan ditopang dengan berbagai upaya yang telah dilakukan Pemerintah dan Bank Indonesia, pencapaian beberapa indikator ekonomi makro nasional dalam tahun 2010 menunjukkan kinerja yang baik.
Realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga triwulan III 2010 telah mencapai 5,9 persen dan pada kuartal IV diperkirakan mencapai sekitar 6,1 persen sehingga selama 2010 akan mencapai 6,0 persen.
Sementara itu tingkat inflasi hingga akhir November 2010 (yoy) mencapai 6,3 persen sehingga tingkat inflasi tahun 2010 diperkirakan mencapai sekitar 6,5 persen atau lebih tinggi dari asumsi yang diperkirakan dalam APBNP 2010 sebesar 5,3 persen.
Tingginya tingkat inflasi ini disebabkan oleh inflasi volatile food, terkait terbatasnya pasokan beberapa komoditas pangan, seperti beras dan kelompok aneka bumbu sehubungan dengan pola musiman memasuki musim paceklik.
Sedangkan tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) tiga bulan diperkirakan mencapai rata-rata 6,6 persen. Ini sejalan dengan Suku Bunga BI yang dipertahankan oleh Bank Indonesia pada level 6,5 persen.
Selama tahun 2010, nilai tukar Rupiah mengalami kecenderungan yang menguat sehingga sampai dengan akhir tahun, rata-rata nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diperkirakan mencapai
Rp9.100 dolar AS. Penguatan rupiah ini didukung oleh tingginya cadangan devisa yang mencapai 92,76 miliar dolar AS per November 2010.
Harga minyak mentah Indonesia diperkirakan mencapai rata-rata 78,2 dolar AS per barel, atau lebih rendah dari asumsi dalam APBNP 2010 sebesar rata-rata 80 dolar AS per barel.
Lifting minyak mentah Indonesia mencapai rata-rata 955 ribu barel per hari (bph), yang berarti masih di bawah asumsi dalam APBNP 2010 yang diperkirakan sebesar 965 ribu bph.(*)
(T.A039/B012/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010