"Penjualan kami pada tahun depan akan meningkat didorong oleh adanya proyek dari PLN dan peningkatan ekspor kabel ke luar negeri," ujar Direktur Voksel Electric Heru Gondokusumo usai paparan publik di Jakarta, Senin.
Dengan peningkatan penjualan tersebut, Ia mengharapkan, perseroan dapat memperoleh laba bersih sebesar Rp60 miliar pada akhir 2011 atau naik 478 persen bila dibandingkan dengan proyeksi laba bersih 2010 yang diperkirakan mencapai Rp10,38 miliar.
Pada 2009, penjualan perseroan mengalami penurunan yang signifikan.
Penjualan perseroan di tahun tersebut turun 23,73 persen menjadi Rp1,72 triliun dibandingkan penjualan 2008 yang mencapai Rp2,26 triliun. Bahkan, pada tahun 2010, pendapatan perseroan diperkirakan turun 27,3 persen menjadi hanya sebesar Rp1,25 triliun.
Ia memaparkan, penurunan tersebut dipengaruhi oleh krisis finansial global pada periode 2008-2009 yang menyebabkan salah satu pelanggan utama yang berasal dari Dubai menghentikan pembelian kabel dari perseroan.
Untuk mengimbangi penurunan itu, lanjut dia, pada tahun depan VOKS akan meningkatkan penjualan kabel di tingkat distributor dan ritel.
"Selama ini, penjualan kabel kami khusus untuk kebutuhan proyek dan tidak dijual bebas, tahun depan kami targetkan porsi penjualan ritel akan memberi kontribusi 3 persen atau sebesar Rp60 miliar," ujarnya.
Sementara untuk pendapatan Perseroan pada 2011, Heru mengatakan, pendapatan perseroan akan dikontribusi dari penjualan kabel listrik sebanyak Rp1,9 triliun dan sisanya dari bisnis aksesoris kelistrikan sebesar Rp100 miliar.
Ia menambahkan, perseroan telah memperoleh proyek pengadaan kabel listrik untuk keperluan di proyek-proyek pembangkit listrik PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dengan total nilai sebesar Rp400 miliar.
"Proyek ini sebagian direalisasikan tahun ini dan sebagian besar sisanya tahun depan," tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Keuangan VOKS, Linda Lius menambahkan, perseroan akan mengalokasikan dana sebesar 3 juta dolar AS untuk peningkatan kapasitas produksi kabel perseroan pada tahun depan.
"Dananya dari kas internal untuk pembelian mesin-mesin baru untuk kabel listrik dan kabel tembaga," katanya.
Ia mengatakan, perseroan masih memiliki posisi kas yang cukup kuat untuk mendanai kegiatan investasi perseroan. Bila membutuhkan lebih banyak pendanaan, perseroan mempertimbangkan untuk memperolehnya dari penerbitan obligasi atau penawaran umum terbatas (PUT).
"Waktunya belum kita tentukan, tergantung kebutuhan," ujar dia.
(KR-ZMF/B008/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010