Kairo (ANTARA News) - Alat musik khas asal Jawa Barat, kedang, terompet penca dan suling bambu, menyapa pemirsa televisi Aljazair berbahasa Prancis, "TV Canal Algerie".

"Yoyon Darsono, dosen Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Bandung, dengan piawai memainkan instrumen musik tradisional khas Jawa Barat dalam program Bonjour Algerie (Selamat Pagi Aljazair) di TV Canal Algerie," kata siaran pers KBRI Aljazair yang diterima ANTARA Kairo, di Kairo, Senin.

Selain terompet penca, Yoyon juga memperagakan cara memainkan kendang dan suling bambu yang menarik perhatian pembawa acara program Bonjour Algerie dalam perbincangan yang disiarkan secara langsung pada Kamis (16/12) pekan lalu itu.

Penampilan seni budaya Indonesia di salah satu televisi nasional Aljazair tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan KBRI Aljazair dalam mempromosikan musik tradisional Gamelan dan Rampak Kendang di negara Arab di utara benua Afrika tersebut.

Dalam perbincangan selama 30 menit, Yoyon Darsono menjelaskan tentang latar belakang dan maksud serta tujuan program "Gamelan & Rampak Kendang Workshop" di Institut National Superieur de la Musique d`Algerie, Alger selama dua pekan pertama di bulan Desember 2010.

Acara penutupan lokakarya dikemas dalam acara pergelaran kolaborasi musik gamelan dan kendang dengan musik tradisional Aljazair berupa gitar besar, Darbuka (kendang), dan Kakabu (lempeng piringan logam).

Duta Besar Indonesia untuk Aljazair, Yuli Mumpuni Widarso, menyerahkan Sertifikat kepada 28 peserta lokakarya saat acara penutupan di Institut Musik Aljazair pada 15 Desember.

Disebutkan, Yoyon Darsono mengaku kagum pada kemampuan para mahasiswa peserta lokakarya yang dalam waktu singkat bisa menguasai instrumen musik gamelan dan kendang.

Yoyon yang telah melakukan pertunjukan seni budaya serupa di sejumlah negara itu juga menyatakan bangga dan terharu menyaksikan para mahasiswa Aljazair yang sangat antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan lokakarya itu.
(M043/B010)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010