Jakarta (ANTARA) - Indonesia untuk pertama kalinya menerima dukungan 500.000 dosis vaksin COVID-19 Johnson & Johnson dari pemerintah Belanda yang tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Banten, pada Sabtu.
“Ini adalah dukungan kerja sama Belanda yang ketiga kalinya,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat menyampaikan keterangan pers secara virtual tentang kedatangan vaksin tersebut.
Sebelumnya, Indonesia telah menerima 657.000 dosis vaksin AstraZeneca sebagai bagian dari komitmen dukungan total 3 juta dosis vaksin COVID-19 dari Belanda.
Pemerintah Indonesia berencana menyuntikkan vaksin Johnson & Johnson untuk warga berusia 18 tahun ke atas.
Vaksin yang memiliki efikasi 67,2 persen itu telah mengantongi izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan pada 7 September 2021.
Baca juga: Wamenkes: Indonesia terima vaksin Janssen untuk pertama kalinya
Dijelaskan oleh Duta Besar Belanda untuk Indonesia Lambert Grijns, vaksin yang diproduksi oleh perusahaan Jenssen itu hanya membutuhkan satu kali suntikan, sehingga akan efektif untuk menjangkau orang-orang di daerah terpencil.
“Penerima vaksin hanya perlu melakukan satu kali perjalanan,” tutur Dubes Grijns.
Pemerintah Belanda, kata Grijns, sangat senang dapat mendukung Indonesia dalam upaya untuk memvaksin sebanyak dan secepat mungkin warga negaranya, dengan sumbangan vaksin yang diberikan.
Selain vaksin, pemerintah Belanda juga akan menyumbangkan alat pelindung diri (APD).
Grijns menyebut sebuah kapal berisi APD telah meninggalkan pelabuhan Rotterdam minggu lalu dan akan tiba di Jakarta dalam beberapa minggu mendatang.
“Saya berharap donasi yang kami berikan akan membantu rakyat Indonesia. Indonesia memiliki tempat berarti di hati kami,” ujar dia.
Baca juga: Sumbangan 450 ribu vaksin COVID-19 dari Belanda tiba di Indonesia
Baca juga: Indonesia akan terima 3 juta dosis vaksin COVID-19 dari Belanda
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2021