Bogor (ANTARsA New) - Sebanyak 13 aktivis kemanusiaan asal Indonesia yang ikut dalam misi "Asia to Gaza Solidarity Caravan" ditemui oleh Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, yang menyempatkan diri untuk mendatangi aktivis peserta konvoi.
"Rasa haru juga dirasakan oleh 13 aktivis asal Indonesia," kata Ketua Presidium Organisasi relawan kesehatan "Medical Emergency Rescue Committee" (MER-C) Indonesia dr Sarbini Abdul Murad kepada ANTARA di Bogor, Jawa Barat, Minggu malam.
Ia menjelaskan aktivis dari Indonesia berangkat 8 Desember ke Iran untuk bergabung dengan misi "Asia to Gaza Solidarity Caravan" yaitu konvoi solidaritas bangsa-bangsa Asia yang bertujuan untuk membuka blokade ilegal Israel terhadap Jalur Gaza, Palestina.
Berdasarkan laporan relawannya, Sarbini menjelaskan, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad menyempatkan diri untuk mendatangi aktivis peserta konvoi ketika acara penyambutan sedang berlangsung di aula Fakultas Teknik Universitas Tehran pada Senin (13/12) pukul 13.00 waktu setempat.
Menurut dia, kedatangan Presiden Iran itu membuat para aktivis terharu, sebagiannya bahkan secara emosional berupaya menerobos kawalan pasukan pengamanan presiden untuk bersalaman dan memeluk Ahmadinejad.
Dikemukakannya, 13 aktivis asal Indonesia yang berasal dari MER-C Indonesia, VOP (Voice of Palestine), AWG (Aqsa Working Group), Hilal Ahmar Society Indonesia dan Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI). Mereka mengikuti konvoi bangsa-bangsa Asia untuk Gaza.
Sarbini mengatakan, dalam sambutannya Ahmadinejad menyatakan bahwa Palestina kini adalah cermin yang menunjukkan kepada dunia akan ketidakadilan dan penjajahan dalam skala yang tidak terbayangkan oleh dunia modern.
Palestina adalah titik awal dari ambisi imperialisme untuk menguasai Timur Tengah dan pada akhirnya menghegemoni dunia secara keseluruhan.
Menurut Ahmadinejad, semua ini dilakukan oleh kekuatan-kekuatan yang sesungguhnya tidak percaya pada Tuhan, kemanusiaan, keadilan, dan prinsip-prinsip dasar hak asasi manusia.
"Slogan-slogan mereka tentang kebebasan, hak asasi manusia, dan demokrasi menjadi omong kosong ketika dihadapkan kepada mereka persoalan Palestina," katanya seperti dikutip Sarbini.
Ahmadinejad juga menyatakan bahwa keberadaan rezim Zionis adalah penghinaan bagi kemanusiaan dan umat manusia di seluruh dunia.
Karena itu, katanya menegaskan, membebaskan Palestina adalah tugas setiap manusia, terlepas dari latar belakang agama, ideologi, dan kebangsaan.
"Konvoi ini adalah barisan bangsa-bangsa pecinta keadilan yang ingin kembali menegakkan martabat kemanusiaan dan kehormatan umat manusia," katanya.
Menurut Sarbini, dari Teheran, konvoi bergerak menuju Tabriz dan melintasi perbatasan Iran-Turki pada Kamis (16/12). Rombongan diharapkan bisa masuk ke Gaza pada tanggal 27 Desember 2010 bertepatan dengan peringatan dua tahun penyerangan Israel terhadap Jalur Gaza yang menewaskan ribuan rakyat Gaza.
(A035/J003/A038)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010