Tokyo (ANTARA News) - Bintang-bintang sepak bola Jepang sedang mempertimbangkan untuk memboikot pertandingan-pertandingan internasional kecuali asosiasi nasional meningkatkan bonus dan yang lainnya, demikian laporan media, Sabtu.

Pengacara untuk Asosiasi Sepak Bola Jepang dan Asosiasi pesepak bola profesional Jepang (JPFA) telah berunding tanpa adanya kemajuan pada permintaan pemain, tulis harian Nikkan Sports.

FA belum memberi "jawaban konkret" atas permintaan tersebut, yang diajukan sebelum Piala Dunia tahun ini di Afrika Selatan, kata pengacara JPFA Taisuke Matsumoto kepada harian tersebut. "Kami harus memikirkan langkah kami selanjutnya."

Matsumoto mengatakan para pemain tidak bisa meninggalkan kualifikasi Piala Dunia dan turnamen resmi lainnya. Tetapi surat kabar tersebut mengatakan sangat mungkin mereka akan memboikot pertandingan persahabatan internasional.

Pengacara tersebut melakukan pertemuan dengan para pemain pada 27 Desember untuk membicarakan langkah mereka selanjutnya, seiring mereka mengawali kamp latihan di kandang untuk menghadapi Piala Asia di Qatar, 7-29 Januari, tulis Nikkan Sports.

Meteka juga menginginkan jaminan gaji bagi pemain yang cedera dalam pertandingan internasional, termasuk hak-hak citra mereka.

Para pemain Jepang tidak dibayar honor penampilan tetapi diberi upah harian 10.000 yen (120 dolar AS) untuk ambil bagian dalam pertandingan internasional. Kemenangan atau hasil imbang memberi mereka bonus yang ditentukan oleh peringkat lawan.

Bonusnya adalah 150.000 yen masing-masing untuk kemenangan 1-0 pada pertandingan persahabatan melawan Paraguay pada 4 September dan 200.000 yen bagi kemenangan bersejarah 1-0 atas tim kuat Argentina pada 8 Oktober, keduanya di kandang, kata harian tersebut.

Bonus 50.000 yen diberikan untuk pertandingan tandang pada 12 Oktober yang berakhir imbang tanpa gol dengan Korea Selatan.

Para pemain Jepang masing-masing akan mengantungi 100.000 yen jika mereka memenangi pertandingan tersebut, bandingkan dengan bonus kemenangan yang disiapkan tiga kalinya bagi Korea Selatan, tulis Nikkan Sports.

"FA belum mengubah bayaran sejak Piala Dunia 2002," kata veteran internasional yang tidak disebutkan namanya seperti dikutip surat kabar tersebut.

"Tentu saja, semua orang berusaha untuk bekerja keras bagi negara dan diri mereka sendiri. Tetapi semuanya profesional dan mereka mempertaruhkan hidup mereka pada setiap pertandingan. Saya ingin FA menghargai kami seperti yang dilakukan negara-negara lain."
(F005/T009/A038)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010