Langkah pembukaan kembali itu dilakukan Vietnam saat negara itu mencari cara untuk menghidupkan kembali ekonomi yang terpukul akibat penguncian (lockdown) yang diperpanjang karena pandemi virus corona.
Pulau Phu Quoc, 10 kilometer di lepas pantai Kamboja, diperkirakan akan dibuka untuk masa percobaan enam bulan, kata pemerintah Vietnam dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Kamis malam (9/9).
Vietnam, yang saat ini ditutup untuk semua pengunjung selain dari warga dan investor yang kembali, telah berhasil menahan penyebaran virus corona untuk sebagian besar masa pandemi.
Namun, Vietnam dalam tiga bulan terakhir telah menghadapi lonjakan kasus COVID-19 yang didorong oleh varian Delta.
"Pandemi yang berkepanjangan telah sangat merugikan industri pariwisata," kata menteri pariwisata dan budaya Vietnam Nguyen Van Hung.
Wisatawan yang telah divaksin penuh dan memiliki hasil tes virus corona negatif akan memenuhi syarat untuk mengunjungi pulau Phu Quoc, kata pernyataan itu, yang juga menyebutkan bahwa wisatawan dapat terbang ke pulau itu dengan penerbangan sewaan atau komersial.
Pada 2019, pendapatan pariwisata Vietnam mencapai 31 miliar dolar AS, atau hampir 12 persen dari produk domestik bruto (PDB) negara itu.
Kedatangan turis asing ke Vietnam merosot dari 18 juta orang pada 2019 menjadi 3,8 juta pada 2020.
Pada saat yang sama, penguncian dalam beberapa bulan terakhir telah mendorong perusahaan-perusahaan untuk menangguhkan kegiatan mereka.
Hasil produksi industri pada Agustus turun 7,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya, sementara ekspor turun 5,4 persen dan penjualan ritel turun 33,7 persen.
Vietnam akan memvaksinasi sepenuhnya semua penduduk di Phu Quoc sebelum pulau itu dibuka, kata kementerian pariwisata Vietnam.
Kementerian tersebut menambahkan bahwa pulau itu tidak melaporkan adanya kasus infeksi lokal. Pulau itu juga memiliki fasilitas karantina dan perawatan COVID-19 yang memadai.
Negara tetangga Vietnam, Thailand, telah dibuka kembali sebagian untuk turis asing, termasuk di pulau resor Phuket di mana sekitar 70 persen populasi diharuskan divaksin.
Perdana Menteri Pham Minh Chinh pada September mengakui bahwa Vietnam menghadapi pertempuran panjang melawan wabah virus corona, yang telah menginfeksi lebih dari 570.000 orang dan menewaskan 14.400 orang, sehingga negara itu tidak bisa hanya mengandalkan penguncian dan karantina.
Sementara itu, kementerian luar negeri Vietnam pada Kamis mengatakan bahwa kota Ho Chi Minh telah memungkinkan restoran memberikan layanan makanan untuk dibawa pulang dan layanan pengiriman untuk beroperasi lebih luas dalam sedikit pelonggaran dari penguncian yang ketat.
Kota Ho Chi Minh saat ini merupakan pusat wabah terbaru COVID-19 di Vietnam.
Sumber: Reuters
Baca juga: Hanoi perpanjang "lockdown", Vietnam tingkatkan tes COVID
Baca juga: Vietnam jebloskan penyebar virus corona ke penjara
Baca juga: PM Vietnam peringatkan tentang pertempuran panjang lawan virus corona
Penerjemah: Yuni Arisandy
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021