Meksiko City (ANTARA News) - Sedikit-dikitnya 141 narapidana kabur dari sebuah penjara Meksiko dekat perbatasan Amerika Serikat (AS), Jumat, sehingga meningkatkan tanda bahaya di wilayah yang sangat menderita kekerasan dari geng-geng obat yang bermusuhan.
"Penyelidikan awal menunjukkan para narapidana keluar melalui pintu masuk layanan untuk kendaraan dan jelas dibantu oleh staf penjara, tidak ada keraguan tentang itu," kata Sekretaris Keamanan Umum negara bagian Tamaulipas, Antonio Garza.
Dia mengatakan sedikitnya 141 narapidana melarikan diri dari penjara di Nuevo Laredo, menurunkan perkiraan sebelumnya 159 seperti yang diberikan oleh seorang pejabat penjara kepada AFP.
Laporan-laporan media mengatakan sebanyak 190 tahanan melarikan diri.
Sipir penjara juga "terdaftar hilang" setelah pembobolan itu, katanya, tanpa menambahkan rincian lebih lanjut.
Garza mengatakan pelarian besar-besaran dari Pusat Hukuman Nuevo Laredo`s itu kabur tanpa diketahui sampai penghitungan kepala rutin pada Kamis malam.
Mereka melarikan diri dari fasilitas di kota timur laut Meksiko - yang terletak tepat di seberang sungai Rio Grande dari kota Laredo di negara bagian AS Texas. Ini adalah salah satu pelarian napi yang terbesar di Meksiko dalam beberapa tahun terakhir.
Kasus pelarian besar terakhir terjadi pada 10 September di Reynosa, ketika 85 narapidana melarikan diri.
Pada Maret, 41 tahanan melarikan diri di Matamoros - kota kedua di perbatasan AS.
Antara Januari-September, lebih dari 340 tahanan telah melarikan diri dari penjara di negara bagian Tamaulipas, tempat Nuevo Laredo terletak, menurut petugas keamanan umum.
Salah satu dari tujuh negara bagian Meksiko yang berbatasan dengan Amerika Serikat, Tamaulipas adalah medan utama pertempuran antara kartel obat Golfo dan Zetas, yang persaingan mereka sering menyebabkan baku tembak berdarah di jalan-jalan kota.
Seluruh wilayah perbatasan utara adalah tempat perjuangan berdarah antara dua geng bersenjata berat, Kartel Teluk dan Los Zetas, menurut pejabat.
Meningkatnya pelanggaran hukum pada saat pertempuran kartel hal itu menguntungkan rute-rute penyelundupan ke Amerika Serikat, dan keterlibatan polisi dan militer Meksiko terlibat bentrokan, telah menimbulkan kekhawatiran di kedua sisi perbatasan.
Polisi Ekstra Meksiko dan tentara telah dibawa ke sana untuk memperkuat keamanan di penjara.
Para pejabat mengatakan pekan ini bahwa jumlah kematian selama empat tahun perang obat bius telah meningkat melampaui 30.000, dan 12.456 korban jiwa pada tahun ini saja.
Presiden Felipe Calderon melancarkan tindakan keras militer besar-besaran terhadap kartel pada Desember 2006, dan sejak itu telah terjadi siklus meningkatnya kekerasan.
(Uu.H-AK/O001/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010