Jakarta (ANTARA News) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan Konsulat Jenderal Indonesia di luar negeri diharapkan bisa berperan sebagai pemantau bakat untuk mencari olahragawan keturunan Indonesia yang akan ditarik ke dalam tim nasional.

Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Jumat, mengatakan para olahragawan keturunan Indonesia yang berada di luar negeri itu nantinya bisa menjalani semacam tes untuk kemudian ditempatkan dalam Program Indonesia Emas atau Prima.

"Saya sudah bicara dengan Menteri Luar Negeri dan Menlu sudah menugaskan seluruh kedutaan besar dan konjen di luar negeri sebagai pemantau bakat. Jadi kalau Kedubes di luar negeri yang tahu melihat warga Indonesia atau keturunan Indonesia yang pintar main bola, catur, panahan, lari, atau apapun, kemudian pantas untuk dilaporkan," tuturnya.

Apabila bibit unggul olahragawan itu berwarganegara asing dan mau berpindah warga negara Indonesia, kata Andi, maka proses naturalisasi itu bisa dilakukan oleh pemerintah Indonesia.

Andi mengatakan kebijakan naturalisasi saat ini masih diterapkan untuk memancing perkembangan olahraga nasional termasuk dengan menambah lagi beberapa pemain sepak bola keturunan Indonesia yang saat ini berada di luar negeri seperti Kim Kurniawan.

Namun, menurut Andi, dalam jangka panjang pembinaan dalam negeri akan tetap menjadi tulang punggung olahraga nasional.

"Jadi tulang punggung pembinaan dalam negeri. Naturalisasi itu terobosan jangka pendek untuk mendinamisasi sepak bola," ujarnya.

Saat ini, lanjut dia, naturalisasi dapat dilakukan pada semua cabang olahraga dengan cara setiap pengurus besar cabang olahraga mengajukan permohonan kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga yang akan menindaklanjuti ke Kementerian Hukum dan HAM.

Proses naturalisasi itu, menurut dia, dapat dipercepat di Kementerian Hukum dan HAM karena melibatkan kepentingan bangsa dan negara.

Menpora juga mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono direncanakan akan kembali menonton partai kedua semifinal AFF Suzuki Cup antara Indonesia dan Filipina di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta pada Minggu (19/12).

"Presiden Insya Allah akan menonton lagi. Pemain timnas meminta Presiden untuk nonton. Saya belum dapat jadwal tapi sepertinya Presiden akan menonton lagi dan itu bagus sekali menambah semangat timnas kita," kata Andi.
(D013/I015/A038)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010