Jakarta (ANTARA) - Badan sepak bola dunia, FIFA, mengemukakan wacana penyelenggaraan Piala Dunia dua tahunan, ketimbang tiap empat tahun sebagaimana lazimnya tiap empat tahun, menuai reaksi kontra dari UEFA serta sejumlah liga-liga domestik populer.
Berikut adalah sederet fakta tentang wacana tersebut sebagaimana dirangkum oleh Reuters, Jumat dini hari WIB:
Apa yang dilakukan FIFA?
Dalam kongres FIFA pada Mei lalu mayoritas anggota menyetujui dilakukannya studi kelaikan tentang kemungkinan menggelar Piala Dunia dua tahunan ketimbang empat tahunan.
Federasi sepak bola Arab Saudi (SAFF) secara formal menjadi pihak pengaju proposal tersebut, tetapi Presiden FIFA Gianni Infantino tak menyembunyikan dukungannya sembari menyebutnya sebagai "proposal yang fasih dan rinci".
Sebanyak 166 federasi anggota FIFA menyetujui studi kelaikan dilakukan dan hanya 22 federasi yang menolak.
Studi dilakukan sebagai bagian dari tinjauan menyeluruh atas kalender pertandingan internasional, yang mengatur kapan ada jendela untuk pertandingan kualifikasi maupun turnamen-turnamen besar.
Namun, studi itu segera berubah menjadi uji konsultasi seputar gagasan, yang awalnya diajukan oleh Kepala Pengembangan Sepak Bola Global FIFA Arsene Wenger, untuk merumus ulang kalender agar ada celah menyelenggarakan dua Piala Dunia setiap empat tahun.
Baca juga: FIFA tunjuk Wenger sebagai Kepala Pengembangan Sepak Bola Global
Halaman selanjutnya: Apa yang sebetulnya diajukan Wenger?
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021