"Target MDG praktis sudah tercapai kecuali prevalensi yang masih harus diturunkan," kata Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kemenkes Tjandra Yoga Aditama pada temu media rutin di gedung Kemenkes Jl Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat.
Tingkat prevalensi tuberkulosis per 100.000 penduduk pada 2009 adalah sebesar 244 sementara target MDG adalah 221.
Target yang sudah tercapai adalah tingkat kematian karena tingkat kematian tuberkulosis pada 2009 mencapai 39, lebih kecil dari target MDG sebesar 46 kematian per 100.000 penduduk.
Proporsi jumlah kasus tuberkulosis yang terdeteksi dalam program DOTS juga sudah mencapai 73,1 persen, lebih besar dari target sebesar 70 persen.
Begitu juga untuk proporsi kasus tuberkulosis yang berhasil diobati dalam program DOTS telah mencapai 91 persen, melampaui target MDG sebesar 85 persen.
Tjandra menyebut tantangan terbesar bagi pencapaian target untuk tuberkulosis adalah tidak ada negara di dunia yang berhasil melakukan eradikasi atau pemusnahan penyakit itu.
"Jadi penyakit ini masih dapat ditemukan di hampir semua negara," katanya.
Selain itu, diperkirakan ada sekitar dua miliar orang yang tertular tuberkulosis tapi tidak sakit dan orang-orang yang terinfeksi itu tetap menularkan penyakitnya ke orang lain.
Indonesia saat ini menempati urutan ke lima dari 22 negara dengan beban TB terbanyak setelah India, China, Afrika Selatan dan Nigeria, demikian menurut Global Tuberculosis Control, Short Update to the 2009 Report.
"Sebelumnya Indonesia menempati urutan ketiga setelah India dan China," ujar Tjandra.
(A043/N002/A038)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010