Tokyo (ANTARA News) - Jumat ini Jepang berencana memulai pembicaraan bagi pakta "angkasa terbuka" (open skies) yang lebih luas dengan Korea Selatan, Singapura, dan Malaysia, untuk liberalisasi lebih jauh perjalanan udara di antara negara-negara itu awal 2012.
Kesepakatan "langit terbuka" ini memungkinkan maskapai-maskapai dari negara-negara yang menandatangani pakta itu menjadi lebih bebas dalam menentukan rute penerbangan mereka serta jumlah penumpang serta penerbangan kargo mereka.
Jepang akan memulai perbicangan dua harinya dengan Korea Selatan, Selasa, sebagai bagian dari upaya mereka menawarkan kesepakatan langit terbuka dengan negara-negara besar di Asia sampai Maret 2012, kata seorang pejabat kementerian transportasi Jepang.
Pembicaran serupa itu dijadwalkan berlangsung dengan Singapura pada 17-19 Januari 2011 dan dengan Malaysia pada 22-24 Februari 2011, demikian pejabat Jepang itu.
Sejauh ini Jepang telah menandatangani kesepakatan angkasa terbuka dengan 10 negara dan kawasan, termasuk dengan tiga negara Asia di atas, namun kesepakatan itu mengecualikan Bandara Narita dan Haneda yang keduanya ada di Tokyo.
"Negosiasi-negosiasi selanjutkan akan menyangkut pula Narita namun tidak dengan Haneda karena kapasitas Haneda terlalu sempit," sambung pejabat Jepang tersebut.
Oktober lalu, Jepang menandatangani "kesepakatan angkasa terbuka penuh" dengan Amerika Serikat dengan cakupan Bandara Haneda, dalam upaya bersama mereka guna menciptakan kerjasama aliansi antarmaskapai yang lebih banyak pada penerbangan trans-Pasifik.
Haneda membuka sebuah landas pacu (runway) dan satu terminal penumpang internasional baru Oktober lalu dalam rangka membuat bandara itu sebagai titik temu global kedua di Tokyot, sekaligus mendorong status gerbang Asia untuk kota itu. (*)
AFP/AR09
Penerjemah: Jafar M Sidik
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010