Kediri (ANTARA) - Tidak semua orang bisa membuat topeng. Diperlukan jiwa seni, keuletan dan komitmen terus menerus, sehingga kerajinan yang dihasilkan pun menarik.
Adalah Maswanto, pembuat kerajinan topeng karakter asal Kelurahan Pakunden, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur. Sosoknya tidak asing bagi warga Kota Kediri dan sekitarnya, terutama pecinta kesenian jaranan.
Berbekal dari kecintaanya terhadap kesenian jaranan, ia membuat beragam topeng karakter. Bermula dari 2018, bisnis kerajinan topeng miliknya kini semakin dikenal bahkan hingga luar negeri.
Pria yang akrab disapa Mbah Man ini memang sangat suka dengan kesenian jaranan. Beragam topeng dibuatnya. Berawal dari bahan dasar kayu cangkring, tangannya dengan terampil membuat satu per satu topeng ganongan. Hasilnya tak diragukan lagi, apik.
Sebagai seniman jaranan, beragam aksesori memang harus digunakan saat pentas. Itu juga yang menjadi salah satu motivasi Mbah Man membuat topeng ganongan.
"Sebagai pelaku kesenian jaranan saya sangat tertarik dengan topeng karakter ganongan," kata Mbah Man di Kediri, Kamis.
Membuat topeng karakter bukan hal yang sulit bagi Mbah Man. Kendati otodidak belajar, nyatanya hasil yang didapatkan tidak mengecewakan. Buah dari ketelatenan dan keuletan, karya yang dibuatnya banyak diminati orang.
Topeng ganongan sangat khas. Warnanya didominasi merah menyala dengan rambut di sekeliling wajah topeng. Rambut ini terbuat dari ekor kuda. Topeng ini menjadi ikon bagi penari Bujang Ganong.
Proses pembuatan topeng ini dilakukan secara manual mulai dari awal hingga finish. Hal ini dilakukan untuk memastikan kerapihan bentuk topeng.
Kayu ditatah dengan alat khusus, dibuat lekuk wajah. Semua dilakukan bertahap hingga topeng ganongan selesai dibuat.
Bahan yang digunakan untuk membuat topeng adalah kayu dadap cangkring. Menurut dia, kayu ini memiliki karakter yang tidak dimiliki oleh kayu lain. Selain ringan, serat kayu jenis ini cukup bagus dan mudah dibentuk.
Selain itu, jenis kayu juga bisa tahan terhadap rayap. Banyak perajin seperti dirinya yang memilih menggunakan jenis kayu itu untuk topeng.
Kendati prosesnya sederhana, saat membuat topeng menurut dia juga harus menjaga suasana hati. Mulai dari mencari kayu, menatah dengan alat tatah, mengukirnya hingga menjadi topeng apik.
Tidak berhenti itu saja. Masih ada proses lanjutannya dengan harus diangin-anginkan hingga kering baru siap untuk dihaluskan.
Fase terakhir adalah pengecatan dan pemasangan rambut sebagai aksesori pelengkap topeng.
Dalam pengerjaan dibutuhkan waktu yang relatif cukup lama, sekitar satu pekan. Tapi itu tidak membuat konsumen patah semangat dan tetap menunggu pesanan selesai.
Topeng karakter
Tidak berpuas diri, Mbah Man mencoba peruntungan baru dengan membuat topeng karakter. Jika selama ini membuat ganongan, ia memberanikan diri membuat beragam topeng. Bentuknya rupa-rupa seperti karakter anoman, elf, zombie, leak, dan beragam karakter lainnya.
Hal ini ternyata sangat diminati konsumen. Jika selama ini pembeli adalah seniman dan pecinta kesenian jaraan, dengan beragam topeng karakter pembeli yang berminat juga dari berbagai macam pecinta seni.
Bahan membuat topeng ganongan dengan topeng karakter lainnya, kata Mbah Man juga sama. Dari sebongkah kayu cangkring diolah sedemikian rupa dan menjadi topeng sesuai permintaan karakter dari calon pembeli.
"Kalau dulu cuma ganongan, sekarang lebih beragam dengan bentuk-bentuk yang lebih variatif sesuai permintaan dari konsumen, kalau sekarang dibilangnya 'custom'," ujar dia.
Mbah Man memang jeli memanfaatkan pasar. Ia lebih memprioritaskan pesanan konsumen. Dengan itu, peminat pun juga lebih banyak, karena mereka dapat topeng yang diinginkan.
Ia pun selalu menanyakan kebutuhan calon konsumen termasuk model dan rambut sebagai aksesori yang diinginkan di topeng. Itu penting, karena dirinya sangat menjaga kepuasan dan kepercayaan calon konsumen yang pesan topeng padanya.
"Pernak perniknya seperti rambut dari topeng-topeng ini menggunakan rambut dari kuda dan sapi, kemudian untuk tanduknya ada beberapa yang menggunakan tanduk asli, ada yang kayu, sesuai permintaan," imbuhnya.
Kini pelanggan topeng kerajinan Mbah Man bukan hanya dari lokal Indonesia melainkan kerajinan tangan miliknya dikenal hingga mancanegara.
Berbekal kemampuannya dalam mengoperasikan media sosial Facebook, Mbah Man berhasil memasarkan produknya hingga pasar mancanegara. Alhasil, sejumlah konsumen dari luar negeri seperti Singapura, Australia, Italia hingga Yunani terpikat dengan kerajinan tangan yang dibuatnya.
"Bahkan yang orang Yunani itu sampai datang dan menginap disini hanya untuk membeli sebuah topeng dan menyaksikan langsung proses pengerjaannya," ungkap Mbah Man dengan bangga.
Ketekunan dalam membuat topeng karakter juga membuahkan hasil yang sangat baik. Berkat kecintaan dan mau belajar, kini kesejahteraan keluarganya semakin membaik. Hasil penjualan topeng karakter membuat ia dan keluarganya sejahtera.
Dalam sebulan, omzet penjualan topeng karakter yang dijualnya bisa mencapai angka Rp10 juta.
Setiap topeng yang dibuatnya dijual dengan harga mulai Rp500 ribu hingga Rp1,5 juta per topeng.
"Tergantung model, bahan baku dan kerumitan dari topeng karakter tersebut," ujar dia.
Ia pun juga dengan senang hati bila ada yang ingin belajar membuat topeng seperti dirinya. Namun, ia selalu menegaskan untuk membuat sebuah karya harus telaten dan selalu mengasah kemampuan.
"Sabar, telaten, tekun dan pantang menyerah adalah kombinasi skill yang harus kita miliki, karena setiap usaha yang kita lakukan, pasti akan membuah hasil di kemudian hari," kata mbah Man.
Pandemi COVID-19 bagi Mbah Man bukan halangan untuk tetap berkarya. Ia pun tetap mengerjakan pesanan yang hingga kini terus berdatangan. Baginya rejeki sudah diberikan oleh Tuhan dan harus tetap bersemangat untuk menjemputnya.
Pemerintah Kota Kediri juga selalu mendukung usaha kreatif yang dibuat oleh warga Kota Kediri. Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar bahkan berharap semakin banyak talenta muda yang juga menumbuhkan usaha kreatif.
Wali Kota menilai pertumbuhan ekonomi Kota Kediri yang cukup pesat ini salah satunya ditopang oleh industri kreatif. Bahkan industri kreatif ini membawa dampak yang positif bagi Kota Kediri, salah satunya dengan berkurangnya pengangguran terbuka.
Untuk itu ia mengajak mengajak pelaku industri kreatif di kota ini untuk menangkap peluang dengan kemajuan perekonomian di Kota Kediri.
Diharapkan ke depan semakin banyak bermunculan warga Kota Kediri yang bertalenta dan berkreatifitas tinggi.
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021