Lumajang (ANTARA News) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mengimbau warga setempat untuk mewaspadai serangan infeksi saluran pernapasan atas (Ispa) yang disebabkan oleh abu vulkanik Gunung Bromo.
"Hujan abu vulkanik Bromo yang mengguyur Lumajang dapat menyebabkan warga terkena ispa atau sesak napas karena menghirup debu atau abu vulkanik yang turun beberapa hari ini," kata Kepala Dinkes Lumajang, dr Buntaran Supriyanto, Jumat, di Lumajang.
Abu vulkanik dari erupsi Gunung Bromo (2.392 mdpl) mengarah ke Kabupaten Lumajang dan Jember sejak Minggu (12/12), bahkan sedikitnya 14 kecamatan dari 21 kecamatan di Kabupaten Lumajang terkena abu vulkanik tersebut.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dalam situsnya menyatakan bahwa status kegiatan Gunung Bromo diturunkan dari "Awas" (Level IV) menjadi "Siaga" (Level III) sejak 6 Desember 2010 pukul 12.45 WIB.
Menurut dr Buntaran, abu vulkanik Bromo yang mengandung belerang dapat menyebabkan ispa, iritasi mata, dan diare.
"Makanan yang dijual di ruang terbuka dapat terkena abu vulkanik. Apabila makanan itu dikonsumsi, maka warga dapat terserang diare," tuturnya menjelaskan.
Dinkes Lumajang, lanjut dia, sudah melakukan pendataan ispa, iritasi mata dan diare di daerah yang paling parah terkena guyuran hujan abu vulkanik Bromo yakni Kecamatan Senduro, Gucialit dan Padang.
"Jumlah penderita ispa di Kecamatan Gucialit sebanyak 17 orang, Kecamatan Senduro sebanyak 15 orang, dan Kecamatan Padang sebanyak 19 orang. Jumlah itu masih wajar seperti pada hari normal biasanya," paparnya.
Ia mengimbau warga Kabupaten Lumajang menggunakan masker dan kacamata, apabila keluar rumah dengan menggunakan sepeda motor.
"Kami sudah mendistribusikan masker di seluruh pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) yang tersebar di 21 kecamatan, terutama untuk kecamatan yang terparah terkena abu vulkanik Bromo," terangnya.
Stok masker di Dinkes Lumajang sebanyak 52 ribu masker, namun sebanyak 24 ribu sudah didistribusikan ke seluruh warga Kabupaten Lumajang.
"Stok masker yang masih tersisa sebanyak 28 ribu masker. Dinkes akan mendistribusikan masker lagi, apabila masih diperlukan oleh masyarakat setempat," katanya menambahkan.
(ANT-070/F002/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010