Sekali panen itu lima sampai enam ton rata-rata per hektareJakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat (Jakbar) membantu petani untuk mengelola 45 hektare sawah dengan pemberian bantuan dan bimbingan budi daya tanam di Kecamatan Kembangan dan Kalideres.
"Kita berikan bantuan agar hasil padi dari sawah itu bisa berjalan maksimal dan untuk perekonomian para petani juga," kata Kepala Suku Dinas (Sudin) Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) Iwan Indriyanto, di Jakarta, Kamis.
Bantuan itu cukup rutin diberikan oleh Sudin KPKP selama beberapa bulan terakhir.
Namun demikian Iwan belum bisa merinci berapa bibit yang sudah diberikan dan jumlah petani yang mendapat penyuluhan tersebut.
Namun yang pasti, katanya, berkat tuntunan Sudin KPKP, lahan sawah tersebut dapat menghasilkan lima sampai enam ton dalam sekali panen.
Baca juga: Anies: Kerja sama pertanian antardaerah bentuk balas budi pada petani
"Sekali panen itu lima sampai enam ton rata-rata per hektare," kata Iwan.
Ketika ditanya jumlah berat total padi pada saat musim panen pertama di 2021, Iwan belum bisa menjelaskan dengan rinci.
Yang pasti, hasil panen tersebut langsung dibeli dalam jumlah besar oleh para pengusaha beras untuk selanjutnya dijual lagi ke pasaran.
Iwan melanjutkan, program pemberian benih dan penyuluhan itu akan diberikan Sudin KPKP selama para petani membutuhkan.
Dengan upaya ini, dia berharap 45 hektare sawah di Jakarta Barat bisa dimaksimalkan dengan baik demi ketahanan pangan di wilayahnya.
Baca juga: Petani Rorotan Jakarta Utara apresiasi ide ATM Beras Cilincing
Sebelumnya, pihak Sudin KPKP juga berusaha memperkuat ketahanan pangan dengan cara memberikan pelatihan berbudi daya tanaman hidroponik kepada warga.
"Kita beri edukasi agar mereka bisa melakukan kegiatan cocok tanam, mengedukasi berbudi daya dari rumah supaya mereka bisa menghasilkan produk sayuran yang sifatnya menambah kegiatan dan bisa dikonsumsi sendiri," kata Iwan.
Pelatihan itu, lanjut Iwan, diperuntukkan untuk warga binaan Sudin KPKP Jakarta Barat yang terdiri dari kelompok tani hingga anggota pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK).
Sejauh ini, Irwan mengaku pada peserta antusias dengan program edukasi yang diberikan Sudin KPKP tersebut.
Hal itu terlihat dari banyaknya peserta yang mulai mencoba melakukan praktek budi daya tanaman hidroponik di lingkungan rumah.
Baca juga: Pemkot Jakarta Barat edukasi warga jadi petani hidroponik selama PPKM
Petugas pun, lanjut Irwan, tetap memberikan pengarahan kepada warga jika ada masalah dengan tanaman milik kelompok tani tersebut.
"Petugas kita bisa 'video call' dengan pengurus atau kelompok tani misalkan ada yang kena hama, bisa dibantu," kata dia.
Iwan berharap kegiatan ini bisa mendorong warga untuk mengisi waktu luang di rumah selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Pewarta: Walda Marison
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021