Sukabumi (ANTARA News) - Dua TKW asal Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat tidak diketahui lagi keberadaannya di Arab Saudi bahkan seorang diantaranya sejak sebelas tahun lalu tanpa kabar berita.
Ketua Badan Perwakilan Desa Pada Benghar Mamat Surahmat, Kamis, mengatakan, informasi itu berawal dari laporan kedua keluarga TKW yang hilang itu.
"Kami mencoba berkoordinasi dengan instansi terkait ternyata kedua nama tersebut tidak terdata," ujarnya.
Kedua TKW tersebut diketahui bernama Ade Suryani dan Jamilah yang merupakan warga Desa Padabenghar, Kecamatan Jampang Tengah-Kabupaten Sukabumi. Ade hilang selama 11 tahun dan Jamilah tidak ada kabar selama delapan tahun di Arab Saudi.
Ade yang berangkat pada awal 1999 lalu sampai saat ini tidak ada kabar beritanya sama sekali, sama seperti Jamilah yang berangkat pada 2002 lalu dan tidak diketahui keberadaannya hingga kini.
Mamat menambahkan, bahwa pihaknya juga telah melaporkan dua warganya yang hilang ke pihak seketariat Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) atau migrant care untuk turut membantu pencarian Ade Suryani dan Jamilah.
"Kami berharap keduanya bisa ditemukan dalam keadaan selamat minimalnya ada informasi keberadaan mereka," harapnya.
Lebih lanjut pihaknya juga akan memantau dan terus melakukan pencarian sampai ada titik terang atau kejelasan keberadaan keduanya.
"Kami sudah memberikan foto mereka berdua kepada pihak SBMI untuk mempermudah pencarian," ujar Mamat.
Sementara itu, Ketua DPC SBMI Sukabumi Jejen Nurjanah menuturkan, bahwa memang benar pihaknya sudah menerima laporan dari perwakilan keluarga yakni BPD.
Maka dari itu pihaknya juga akan melaporkan dua TKW yang diduga hilang di Arab Saudi ke Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sukabumi.
"Namun sayangnya dari hasil penelusuran pertama kami ke Disnakertrans ternyata tidak ada data sama sekali tentang dua TKW yang hilang tersebut," tuturnya.
Ia mengungkapkan, bahwa hilangnya kedua TKW asal kabupaten Sukabumi menambah panjang kasus hilangnya tenaga kerja yang bekerja di luar negeri. Pihaknya pun mengakui laporan yang diterimanya hanya sebagian kecil masalah TKW yang terungkap.
"Kami berusaha berkoordinasi dengan pemerintah setempat agar kasus-kasus seperti ini tidak terulang kembali," ungkap Jejen. (ANT-052/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010