Kami sudah melakukan sosialisasi ke sekolah dan meminta mereka membersihkan ruangan agar siap digunakanYogyakarta (ANTARA) - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta berencana melakukan simulasi pembelajaran tatap muka pekan depan, namun digelar secara bertahap diawali untuk siswa kelas 6, 7 dan 9.
"Kami sudah melakukan sosialisasi ke sekolah dan meminta mereka membersihkan ruangan agar siap digunakan," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olaharga Kota Yogyakarta Budi Ashrori di Yogyakarta, Kamis.
Selain itu, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olaharga juga meminta sekolah yang akan menyelenggarakan simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) untuk membuat pernyataan siap menggelar PTM.
Baca juga: Yogyakarta berencana selenggarakan simulasi PTM pekan depan
"Orang tua siswa juga perlu mendapat sosialisasi terkait rencana itu. Sekolah perlu berkomunikasi dengan orang tua siswa dan meminta kesediaan apabila mengizinkan anaknya mengikuti PTM," katanya.
Secara umum, Budi mengatakan seluruh sekolah SD dan SMP di Kota Yogyakarta baik sekolah negeri maupun swasta sudah mendapat verifikasi dan dinyatakan memenuhi syarat pemenuhan sarana dan prasarana protokol kesehatan.
"Namun demikian, jika ada sekolah yang belum siap menggelar simulasi pada pekan depan, maka tidak perlu dipaksakan," katanya.
Baca juga: Vaksinasi pelajar Yogyakarta 83 persen, PTM tunggu kajian epidemiologi
Siswa yang mengikuti PTM pun, lanjut Budi, dimungkinkan tidak sampai 50 persen tetapi sekitar 30 persen.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan simulasi PTM akan dimulai pada 13 September 2021.
"Pada Juli, sudah dilakukan survei kepada orang tua siswa dan diketahui 62 persen orang tua setuju digelar pembelajaran tatap muka," katanya.
Baca juga: Lima PT Muhammadiyah jalin kerja sama dengan FISIP UMSU
Namun demikian, rencana simulasi PTM tersebut justru dipertanyakan oleh Komisi D DPRD Kota Yogyakarta karena pemerintah belum mencabut status tanggap darurat COVID-19 dan capaian vaksinasi masih belum maksimal.
"Memang ada penurunan kasus di Kota Yogyakarta, tetapi perlu diingat bahwa siswa yang bersekolah di kota tidak semuanya berdomisili di Yogyakarta. Ada yang tinggal di kabupaten lain," kata Sekretaris Komisi D DPRD Kota Yogyakarta Krisnadi Setyawan.
Oleh karenanya, ia mengusulkan agar status tanggap darurat dicabut terlebih dulu baru PTM bisa digelar.
Baca juga: Presiden sebut semakin banyak pelajar divaksinasi akan percepat PTM
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021