Denpasar (ANTARA) - Kontingen Bali pada perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2021 di Papua telah memasang target 30 medali emas, dan mereka akan berjuang untuk memperbaiki peringkat pada ajang olahraga empat tahunan ini.
Berbagai persiapan telah dilakukan oleh seluruh cabang olahraga yang akan dipertandingkan pada PON, yang diselenggarakan di "Bumi Cendrawasih", demi mewujudkan harapan kontingen Pulau Dewata.
Pada PON XX, kontingen Bali akan mengikuti 28 cabang olahraga, dari total 37 cabor yang dipertandingkan. Bali juga menargetkan peningkatan peringkat dari PON XIX di Jawa Barat sebelumnya, yang finis di peringkat keenam.
Ketua KONI Bali I Ketut Suwandi mengatakan para atlet yang akan berlaga di PON Papua saat ini sudah melakukan pemantapan latihan daerah (pelatda) di sejumlah lokasi di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung.
Menurut dia, persiapan para atlet tersebut sudah mencapai 100 persen. Latihan digelar secara rutin setiap hari, sehingga kini tinggal menunggu keberangkatan mereka menuju arena PON di Papua.
Ketut Suwandi mengatakan jumlah atlet yang akan diterjunkan pada PON kali ini sebanyak 361 orang. Masing-masing cabang sudah menargetkan medali untuk dibawa pulang ke tanah Bali.
Baca juga: KONI Bali gelar Pelatda 251 atlet hadapi PON XX
Cabang olahraga tinju
Enam petinju Bali yang akan bertanding di PON Papua, yaitu Krispinus Mariano (Layang Ringan/46 kg), Kornelis Kwangu Langu (Layang/49 kg), Julio Bria (Bantam/56 kg), Yulianus Babu Eha (Ringan 60 kg), Jekri Riwu (Welter Ringan/64 kg) dan Cakti Dwi Putra (Menengah/75 kg).
Sementara itu, Pelatih Kepala Tinju Bali Yulianus Leo Bunga menaruh harapan besar kepada dua petinju senior asal Bali. Dari enam petinju peraih tiket PON Papua, dua petinju diberikan target tinggi untuk menyabet medali emas.
Dua petinju yang diberi tugas merebut medali emas tersebut, yakni Kornelis Kwangu Langu kelas Layang (49 kg) dan Julio Bria kelas Bantam (56 kg). Dua petinju ini memang sangat berpengalaman. Mereka beberapa kali sudah sempat tampil di ajang PON. Bahkan, kedua petinju itu juga sudah malang melintang di level SEA Games.
Yulianus yang juga pelatih Tinju Denpasar itu mengatakan pengalaman di atas ring memang dapat memengaruhi mental bertanding. Dengan adanya pengalaman, sambung dia, minimal mental bertanding mereka sudah ada dan tidak canggung lagi.
Terlebih, Kornelis sempat meraih medali emas pada ajang SEA Games Singapura tahun 2015. Begitu juga Julio Bria yang kenyang tampil di level nasional. Pengalaman pasti akan memengaruhi penampilan petinju di atas ring.
"Tim Tinju akan berjuang maksimal di Papua nanti, dan semoga keenam petinju itu memperoleh medali. Kalau untuk emas, antara Kornelis dan Julio," kata Yulianus.
Dari keenam petinju tersebut, ia menilai masih banyak yang minim jam terbang di ajang PON. Bahkan, separuh dari mereka baru pertama kali tampil di ajang PON.
Oleh karena itu, PB Pertina akan mengawasi ketat tim wasit juri. Semua itu dilakukan untuk memastikan bahwa sang pemenang memang merupakan petinju terbaik di kelasnya.
Menurut Yulianus, hal itu sudah sempat dibuktikan pada ajang kualifikasi pelatnas. Semua petinju PON diberikan kesempatan tampil, dan yang lolos adalah petinju terbaik di tiap kelasnya.
Baca juga: Bali loloskan enam petinju ke PON 2020
Cabang olahraga bola basket
Sementara itu, tim bola basket putri Bali terus melakukan latihan secara intensif menjelang pelaksanaan ajang PON, terutama untuk pemantapan strategi dan taktik, serta memperkuat mental bertanding.
Pelatih tim basket putri Bali Muflih Farhan mengatakan jelang keberangkatan menuju PON Papua, tim basket putri Bali melakukan latihan sebanyak 10 kali dalam satu minggu untuk mematangkan strategi, teknik, fisik serta mental bertanding.
Muflih berpendapat bahwa faktor-faktor tersebut harus terus dimatangkan karena merupakan faktor penentu tim basket untuk bertanding.
"Sekarang, intensitas latihan fisik sudah mulai diturunkan sebanyak dua kali seminggu, conditioning satu kali seminggu dan sisanya tujuh kali kami latihan lapangan untuk mematangkan strategi, teknik, mental bertanding dan mental menangnya," papar Muflih.
Ia menjelaskan untuk membangun serta menguatkan mental, ia meminta agar seluruh atlet basket putri Bali terus memupuk rasa percaya diri dan memiliki rasa percaya terhadap rekan satu tim.
Jika pemain hanya memiliki rasa percaya diri namun tidak percaya teman, sambung dia, maka permainannya akan berjalan sendiri-sendiri, padahal basket adalah olahraga tim. Maka dari itu, pelatih menekankan kedua hal tersebut kepada para pemain.
Tim basket putri Bali menargetkan medali emas, baik untuk pertandingan basket 5x5 maupun basket 3x3.
Pada fase penyisihan grup, tim basket 5x5 Bali akan berada di pool X bersama tim Jawa Timur, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Menurut Muflih, timnya mewaspadai seluruh lawan yang ada di pool tersebut karena semuanya merupakan semifinalis PON sebelumnya.
Sementara itu, Gubernur Bali Wayan Koster menyambut baik target yang ingin dicapai oleh KONI Bali dalam ajang PON XX Papua tahun ini.
"Saya harap, target tiga puluh emas yang dicanangkan tersebut bisa tercapai nantinya. Apa yang diperlukan untuk kelancaran para kontingen pasti akan saya dukung," ungkap Wayan.
Lebih lanjut, ia pun berpesan agar selama mengikuti PON Papua, seluruh kontingen harus selalu menjaga nama baik diri sendiri, keluarga dan daerah yang dibela, serta tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Baca juga: Tim PON Judo Bali latihan intensif jelang PON Papua
Baca juga: Tim tarung derajat Bali targetkan tiga medali emas PON Papua
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021