Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia dan India sepakat melanjutkan hubungan bilateral ke level yang lebih tinggi dengan memperluas dan memperdalam hubungan perdagangan dan investasi.
"Sebagai salah satu wadah utama adalah perjanjian bilateral yang komprehensif dan kedua belah pihak sepakat bahwa perlu masuk ke tahap berikutnya untuk meningkatkan, memperluas dan mendiversifikasi perdagangan serta mendorong investasi dan bentuk kerjasama yang lain dalam rangka Comprehensive Partnership," kata Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu dalam siaran pers Kementerian Perdagangan Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan, dalam hal ini kedua negara sepakat membentuk mekanisme hubungan yang lebih terarah, baik di tingkat pemerintah maupun swasta.
Mekanisme hubungan yang dimaksud adalah kerjasama ASEAN-India Free Trade Agreement (AIFTA) maupun Indonesia-India Comprehensive Economic Cooperation Agreement (II-CECA) yang merupakan hasil dan tindak lanjut dari rekomendasi studi bersama Indonesia dan India dalam rangka negosiasi kerjasama kedua negara.
Mari menjelaskan, di tingkat regional AIFTA telah selesai dinegosiasikan pada Februari 2009, dan ditandatangani bulan Agustus 2009.
Perjanjian tersebut rencananya mulai diimplementasikan tanggal 1 Januari 2010.
Indonesia baru mengimplementasikannya pada tanggal 1 Oktober 2010, namun Surat Keterangan Asal (SKA) yang memanfaatkan AIFTA telah mencapai sebesar 120 juta dolar AS.
Sementara terkait II-CECA, Menteri Perdagangan menjelaskan bahwa kelompok studi bersama antara kedua negara yang dibentuk tahun 2006 untuk mempelajari bentuk kerjasama tersebut menyatakan perjanjian komprehensif akan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak.
Kinerja Perdagangan Bilateral
Pada pertemuan kedua kepala negara pada bulan November 2005 telah ditetapkan target perdagangan kedua antara Indonesia dan India mencapai 10 miliar dolar AS dalam tiga tahun. Target tersebut telah tercapai pada tahun 2008.
Perdagangan Indonesia dan India telah meningkat lebih dari dua kali lipat dari 3,9 miliar dolar AS menjadi 10,1 miliar dolar AS selama periode tahun 2005-2008.
Nilai total perdagangan antara kedua negara sempat menurun sedikit menjadi 9,6 miliar dolar AS pada 2009 akibat krisis global namun diperkirakan meningkat hingga melampaui 10 miliar dolar AS pada 2010 karena selama Januari-September 2010 saja nilai total perdagangan sudah mencapai 9,3 miliar dolar AS.
"Pertumbuhan ekspor kedua negara selama lima tahun terakhir mencatat peningkatan yang sangat positif sebesar 30 persen sedangkan pertumbuhan impor sebesar 24 persen. Dari kerjasama ini, Indonesia mencatat peningkatan surplus perdagangan terhadap India dari 1,8 miliar dolar AS menjadi 5,2 miliar dolar AS," kata Menteri Perdagangan.
India merupakan negara tujuan ekspor terbesar kelima bagi Indonesia dengan pangsa 7,54 persen dari total ekspor Indonesia ke dunia.
Selama 2005-2009, ekspor Indonesia ke India dari tahun ke tahun mengalami peningkatan dengan tren 30,1 persen atau sekitar 7,3 miliar dolar AS.
Ekspor Indonesia ke India selama Januari-Agustus 2010 mencapai enam miliar dolar AS atau meningkat 34,7 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun 2009.
Komoditi ekspor terbesar Indonesia ke India antara lain minyk sayur, minyak sawit mentah, batubara, biji tembaga, kacang mete, kertas koran, mesin dan elektronik, produk kimia, karet alam, balata, barang dari kaca dan bubur kertas.
Sementara komoditi ekspor terbesar India ke Indonesia antara lain benang nilon, bahan kimia organik, produk besi dan baja, tembaga dimurnikan, serat sintetis, kapas.(*)
(T.M035/B012/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010