Kupang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ngada, NTT menyatakan hingga hari keenam proses pencarian satu korban bencana banjir bandang dan longsor di daerah itu, tim SAR masih belum menemukan jasadnya.
"Hari ini merupakan hari keenam pascabencana banjir bandang dan longsor pekan lalu, tim SAR masih terus melakukan pencarian kepada salah satu korban yang hilang, tetapi belum juga ditemukan," kata Kepala BPBD Ngada Ferdy Burah saat dihubungi ANTARA dari Kupang, Kamis..
Hal ini disampaikannya berkaitan dengan proses pencarian korban bencana banjir bandang dan longsor di kabupaten Ngada bernama Mikael Jeko (40) yang masih hilang hingga saat ini.
Ferdy mengatakan bahwa berdasarkan hasil diskusi bersama baik dengan TNI/Polri, Basarnas, BPBD dan masyarakat setempat pihaknya sudah memetakan sembilan titik pencarian.
Baca juga: BPBD NTT: 26 warga terdampak dan 5 rumah rusak akibat banjir di Ngada
Sembilan titik pencarian itu tersebar di darat, pesisir pantai dan di laut yang diduga menjadi lokasi hilangnya korban.
Sampai dengan Kamis (9/9) menurut dia sudah tujuh titik yang menjadi area pencarian tim SAR gabungan, tetapi tetap saja hasilnya masih nihil.
"Hari ini dilanjutkan lagi untuk proses pencarian di titik kedelapan, yang lokasinya di pesisir pantai dan juga di laut," tambah dia.
Lebih lanjut kata dia, pihaknya berusaha maksimal untuk mencari korban yang hilang tersebut, namun jika sampai pada titik kesembilan proses pencarian belum ditemukan maka operasi SAR akan dihentikan.
"Hari ini operasi SAR di titik ke kedelapan. Jika belum ditemukan maka akan kembali dilakukan besok, tetapi besok jika tidak ada hasil juga maka sesuai kesepakatan akan dihentikan," tambah dia.
Untuk diketahui bencana longsor dan banjir bandang yang terjadi di Kampung Malapedho, Desa Inerie, Kecamatan Inerie, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara mengakibatkan lima unit rumah tertimbun longsor.
Selain rumah dua orang anak kecil juga menjadi korban bencana tersebut dimana satu orang meninggal dunia satu lagi ditemukan dalam keadaan kaki kiri patah.
Sementara itu juga ada korban jiwa lainnya yakni suami istri, yang mana istrinya sedang mengandung lima bulan turut meninggal akibat rumahnya terseret banjir. Sementara suaminya hingga saat ini masih dalam pencarian oleh tim SAR.
Baca juga: Wanita hamil yang hilang akibat banjir bandang Ngada ditemukan
Baca juga: Maksimalkan dua tim, SAR gabungan masih cari korban banjir Ngada
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021