Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali memberikan penghargaan kepada sejumlah insan yang berkontribusi dalam dunia olahraga Indonesia, bertepatan dengan

Tak hanya atlet, penghargaan juga diberikan pada kategori wasit, pembina cabang olahraga, dosen olahraga dan kategori wartawan, khususnya mereka yang berkontribusi di dalam pengembangan olahraga nasional.

Dari atlet, peraih medali emas Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020 mendapat penghargaan. Seperti ganda putri bulu tangkis Indonesia Greysia Polii dan Apriyani Rahayu yang menyabet medali emas di Olimpiade Tokyo 2020.

Kemudian Leani Ratri Oktila yang menyumbang dua emas dan satu perak pada cabang olahraga para-bulu tangkis di Paralimpiade Tokyo, serta Hary Susanto yang meraih emas bersama Leani di nomor ganda campuran SL3-SU5.

"Mengingat karena keterbatasan waktu, maka yang kami bacakan yang mewakili saja dan yang lainnya tidak kami bacakan," kata Zainudin dalam sambutannya di Gelanggang Olahraga POPKI, Cibubur, Jakarta, Kamis.

Baca juga: Jokowi resmi luncurkan Perpres DBON pada peringatan Haornas ke-38

Sementara untuk kategori wasit, Menpora memberikan penghargaan kepada Wahyana yang menjadi wasit bulu tangkis dalam ajang Olimpiade Tokyo 2020.

Kemudian pimpinan cabang olahraga yang mendapat penghargaan, di antaranya Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Indonesia (PP PBSI) Agung Firman Sampurna, Rosan P Roeslani selaku Ketua Umum Pengurus Besar Perkumpulan Angkat Besi Indonesia (PB PABSI) serta Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia pada Olimpiade Tokyo 2020.

Selain itu, ada pula Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letnan Jenderal TNI (Purn.) Marciano Norman dan Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) atau NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari yang juga menjadi CdM pada Olimpiade Rio de Janeiro 2016.

Senny Marbun selaku Ketua Umum Komite Paralimpiade Nasional (NPC) Indonesia juga menerima pengharagaan. Lalu, Ketua Umum Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Hayono Isman.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto selaku Ketua Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang menjadi Ketua Umum PB Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) juga masuk dalam daftar nama peraih pengharagaan.

Di samping itu, penghargaan juga diserahkan kepada Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi yang telah berjasa membantu Kontingen Indonesia berjuang di Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo.

Baca juga: Torehan prestasi untuk Ibu Pertiwi iringi peringatan Haornas
Baca juga: Siman maknai Haornas pengingat untuk terus harumkan negeri

Kemudian, sejumlah akademisi turut mendapat apresiasi setinggi-tingginya dari Kemenpora, antara lain Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Sumaryanto dan Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Jamal Wiwoho.

"UNS memberi dukungan sports science kepada atlet Paralimpiade Indonesia," ungkap Zainudin.

Selanjutnya, Guru Besar Bidang Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Mochammad Asmawi yang juga pimpinan tim pakar dalam penyusunan DBON ikut serta menerima penghargaan tersebut, dan tak ketinggalan Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang (Unnes) Tandiyo Rahayu.

"Beliau banyak melakukan penelitian-penelitian, khususnya yang berkaitan dengan Iptek keolahragaan," tutur Zainudin.

Terakhir, Menpora memberikan penghargaan kepada Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Atal Sembiring.

"Demikian penghargaan ini kami umumkan. Di samping yang tadi disebutkan, ada juga mereka yang lainnya. Namun karena keterbatasan waktu, tidak bisa kami sebutkan," tutup Zainudin.

Baca juga: DBON jadi harapan baru bagi peningkatan prestasi olahraga
Baca juga: PON 1948, Haornas dan Desain Besar Olahraga Nasional

Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021