Banda Aceh (ANTARA News) - Kawanan gajah liar kembali mengamuk di Desa Ketibung Musara, Kecamatan Serbajadi, Kabupaten Aceh Timur dan menghancurkan dua unit rumah dan merusak sekitar empat hektare kebun warga.

Keusyik (Kepala Desa) Ketibung Musara, Bukhari Muslim dihubungi dari Banda Aceh Kamis mengatakan, sejak kemarin gajah liar kembali menghancurkan dua unit rumah warga dan empat hektar kebun berisi tanaman kakao milik Hasbi dan Muhammad Pian, warga Singah Mulo.

"Kondisi gajah saat ini semakin banyak, jumlahnya kemarin sempat dihutung oleh masyarakat sudah mencapai 67 ekor lebih kurang, merobohkan dua rumah dan empat hektar kebun coklat (Kakao)," kata Bukahri.

Menurutnya warga yang rumahnya hancur diserang gajah liar saat ini mengungsi ke rumah sanak saudaranya di kampung lain, sementara warga yang kebunnya sudah rusak kehilangan mata pencaharian dan makin terhimpit perekonomiannya.

Bukhari menyebutkan warga di sana sekarang sangat resah dengan seringnya turun kawanan gajah liar ke pemukiman.

Warga sekarang tidak bisa berbuat banyak menghadapi kejadian itu, kecuali hanya berupaya mengusir kawanan gajah liar itu dengan cara tradisional seperti membakar karbit dan meriam bambu.

Bukhari berharap Pemerintah memperhatikan kondisi warga pedalaman itu dan dia mengaku sudah melaporkannya ke Camat Serbajadi di Lokop agar diteruskan ke Pemerintah Kabupaten Aceh Timur.

Mereka meminta Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh menurunkan gajah jinak ke lokasi, untuk menggiring gajah-gajah liar itu kembali ke habitatnya.

Bukhari juga meminta Pemkab setempat memberikan bantuan darurat kepada warga berupa karbit dan bahan bakar meriam bambu untuk kebutuhan mengusir gajah liar, serta bantuan Sembako untuk masyarakat di sana yang sekarang perekonomiannya terjepit.

Amukan gajah liar kembali mengganas di pedalaman Kecamatan Serbajadi sejak November 2010, dimana sudah merusak puluhan rumah berikut sejumlah kebun warga.

Seringnya turun gajah liar ke pemukiman itu akibat habitat binatang dilindungi tersebut sekarang mulai terusik, khususnya dengan banyaknya pembukaan lahan baru di sekitar pegunungan serta pembalakan liar masih berlangsung.

(ANT-187*BDA1/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010