Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot antarbank Jakarta pada Kamis sore bertahan dalam kisaran yang sempit, karena pelaku pasar cenderung berdiam diri sehingga transaksi perdagangan kedua mata uang tersebut merosot.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS turun satu poin hingga menjadi Rp9.020-Rp9.030 per dolar AS.

Direktur Utama PT Finan Corpindo Nusa, Edwin Sinaga, di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa rupiah dalam perdagangan sore ini hampir tidak bergerak, karena transaksi pasar mengecil.

Hal itu, menurut dia, lantaran pelaku pasar mengurangi transaksinya terhadap kedua mata uang tersebut, ujarnya.

Menurut Edwin Sinaga, pelaku pasar seharus bisa bergerak turun, namun pelaku pasar mengindahkan isu negatif dari pasar eksternal, dimana saham-saham Wall Street cenderung melemah.

Pelaku pasar sedang memperhatikan kawasan Eropa yang masih dilanda krisis dan Amerika Serikat yang ekonominya masih tak menentu.

Merosotnya saham-saham di Wall Street mengimbas bursa regional yang berdampak buruk terhadap Bursa Efek Indonesia sehingga indeks harga saham gabungan (IHSG) merosot 2,25 persen, katanya.

Rupiah, lanjut dia, diperkirakan akan kembali melemah pada Jumat nanti, karena dampak negatif dari eksternal masih berlanjut.

"Kami memperkirakan rupiah masih terkoreksi dalam kisaran yang sempit, " ucapnya.

Selain itu, menurut dia, Bank Indonesia (BI) juga menginginkan rupiah tetap berada di atas level Rp9.000 per dolar.

BI akan selalu berada di pasar menjaga pergerakan rupiah apabila menguat, maka BI akan melakukan intervensi agar kenaikannya tidak besar, ucapnya.
(T.H-CS/B012/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010